Tanggapan Ustadz Felix Siauw soal Tuhan Tak Perlu Dibela

Soal Tuhan Tak Perlu Dibela

Ngelmu.co – Soal Tuhan tak perlu dibela … Rasa cinta itu memang unik. Sebab bagi para pencinta, mencintai itu bukan soal berbalas atau tidak, sebab mencinta itu adalah keperluan dan kenikmatan tersendiri.

Tanggapan Ustadz Felix Siauw soal Tuhan Tak Perlu Dibela

Meski kita memberikan untuk orang lain, atau sesuatu yang lain, cinta itu tentang diri kita, cinta itu kepuasan diri. Maka siapapun yang mencintai, itu memperkaya dirinya.

Lihatlah, bagaimana manusia-manusia yang menyayangi kucing misalnya, mereka tak perlu balasan cinta dari kucing itu. Mereka hanya perlu mencintai, hanya perlu memerhatikan.

Maka, mereka yang tak bisa mencinta, hakikatnya sengsara. Rasul sampaikan, “Siapa yang tak mencinta, tak layak dicinta”, sebab mencinta itu hajat manusia, sedang dicinta itu bonusnya.

Sepaket dengan cinta, adalah pengorbanan, pembelaan, pertolongan, dan itu bukan tentang objek cinta, bukan tentang yang dibela, bukan tentang yang ditolong, ini tentang para pencinta.

Membela Allah dan Rasul, bukan berarti mereka lebih lemah, tapi ini soal cinta, yang mengharuskan gejolak dalam dada, saat Allah dan Rasul di-nistakan, atau di tempatkan yang tak semestinya.

Menolong agama, bukan berarti agama ini tak berdaya, tapi ini tentang rasa cinta pada agama, yang membuat kita tak bisa diam, saat agama ini dituduh, difitnah, dan diperlakukan semena-mena.

Sama seperti ketika Allah sampaikan tentang “Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik”, maka para pembenci agama menuduh Allah itu fakir, sebab perlu pinjaman.

Padahal yang dimaksud di situ adalah rasa cinta, bahwa mereka yang mencintai Allah dan Rasul, siap mengorbankan apa pun, apalagi hanya harta, yang itu pun, sejatinya milik Allah.

Maka, mencintai itu, tampak dalam indikasinya, yaitu pengorbanan, pembelaan, pertolongan.

Jika semua itu tak tampak, jangan-jangan sudah tak ada lagi cinta di dalam dada.

Oleh: Ustadz Felix Siauw