Berita  

Tanpa Konser, Bos Wardah Berikan Rp40 Miliar untuk Tangani COVID-19

Ngelmu.co – Konser amal untuk membantu warga terdampak Corona, bertajuk ‘Berbagi Kasih Bersama Bimbo’, yang digelar pada Ahad (17/6) malam lalu, masih terus menuai kritik dari publik. Sekalipun acara tersebut berhasil mengumpulkan donasi hingga Rp4 miliar rupiah.

Pasalnya, konser yang di-inisiasi MPR, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), itu dinilai telah mengabaikan physical distancing.

Maka wajar jika publik menyayangkan, peraturan yang muncul dari pemerintah, justru dilanggar oleh bagian dari pemerintahan itu sendiri.

Baca Juga: Soal Potret Tak Berjarak di Akhir Konser, Bamsoet: Itu Semua Salah Saya

Sebagian dari mereka pun membandingkan konser tersebut, dengan apa yang sudah dilakukan oleh Nurhayati Subakat (Nur), yang merupakan ‘bos’ Wardah.

Sebab, pihaknya telah menyalurkan bantuan alat kesehatan senilai Rp40 miliar, tanpa perlu menggelar konser.

Bantuan itu sudah disampaikan ke sejumlah rumah sakit, antara lain RS Persahabatan, RS Pelni, dan RS Sulianti Saroso, dalam rangka membantu menangani wabah virus Corona.

Nurhayati Subakat

“Selain berkomitmen untuk selalu memberikan produk berkualitas, Wardah, juga berkomitmen untuk selalu memberikan manfaat pada sesama, dengan terus menyebarkan insipirasi kebaikan,” kata Nur.

“Dalam berpartisipasi mengatasi wabah COVID-19 ini, Wardah, menyalurkan dana CSR sebesar Rp40 miliar, yang berupa pembelian alat-alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD), ke rumah sakit rujukan,” sambungnya.

Baca Juga: Bantu Tangani Corona, Bos Wardah Alirkan Rp40 Miliar ke Sejumlah RS

Meski bantuan berasal dari perusahaannya, tetapi Nur, tetap menyampaikan terima kasih kepada para konsumen Wardah.

“Dengan semakin banyak konsumen yang setia kepada Wardah, maka Insya Allah, semakin banyak juga manfaat yang bisa diberikan,” tuturnya.

Syukurnya, Nur, bukan satu-satunya pihak yang menggelontorkan miliaran rupiah untuk membantu menangani pandemi COVID-19 di Indonesia, tanpa konser.

Baca Juga: Dianggap Sedekah Berlebihan untuk COVID-19, Koh Steven, “Hanya Ikhtiar dan Berharap Allah Ridha”

Pasalnya, Steven Indra Wibowo (Koh Steven) yang merupakan seorang mualaf, pun tak ragu menjual hampir seluruh hartanya, demi bisa ikut membantu mereka yang terdampak Corona, mulai dari tenaga medis, hingga masyarakat luas.

“Ada beberapa follower mengatakan, jangan berlebihan dalam sedekah. Saya selalu jawab dengan jawaban yang sama. Saya gak tau ini dianggap sedekah atau apa. Namun, saya hanya ikhtiar, mengembalikan apa pun yang sudah Allah titipkan,” ujarnya.

Diketahui, ia telah menjual dua rumah dengan nilai lebih dari Rp9 miliar lebih, juga tujuh mobil dan tiga motor besarnya, yang mencapai Rp5 miliar lebih.

Sudah cukup? Belum. Koh Steven, masih akan menjual satu rumahnya lagi yang ada di kawasan Ambarawa, Salatiga, Jawa Tengah.

“Kamu punya Rp10 juta untuk sendiri, mungkin bisa bertahan 3-4 bulan di masa pandemi ini. Kalau saya punya Rp10 juta, bisa dapat 3 hektare bibit padi, dan berapa ton beras nanti yang bisa kita hasilkan,” ucapnya.

“Kalau memikirkan orang banyak, jadi banyak orang yang tercukupi. Nah, yang akan datang ikut bantu, juga banyak. Saling bergandengan tangan, seperti itu,” sambung ayah beranak empat itu.

Dana yang terkumpul dari hasil penjualan barang-barangnya itu, di-konversi oleh Koh Steven, menjadi ratusan ribu masker untuk tenaga medis, masker non medis, hazmat atau PPE, dan surgical gown.

Hingga face shield yang diproduksi sejak Januari 2020 lalu, oleh ia dan tim-nya.

Sementara ratusan ribu paket sembako serta makanan siap santap, ia bagikan ke 43 kabupaten/kota di 28 provinsi, di Indonesia.

“Aku hanya mendistribusikan doang, harta hanya titipan. Pinjaman ini harus dikembalikan dengan cara yang baik, di-sedekahkan, daripada dipakai yang enggak benar. Supaya di Indonesia banyak orang tergerak untuk melakukan hal yang sama,” kata Koh Steven.

Awalnya, ia mengaku enggan, mempublikasikan kegiatannya di media.

Namun, pikirannya berubah, setelah seorang jurnalis kenalannya meyakinkan, jika dengan berbagi cerita, orang lain bisa ikut bergerak membantu sesama.

“Aku berharap, gerakan ini di-duplikasi oleh orang lain, karena kapasitasku ini ada akhirnya, pasti ada ujungnya, dan ini akan menjadi panjang dan lama. Orang lapar pasti ada terus,” pungkas Koh Steven.

Terlepas dari itu, sebenarnya, seperti apa tanggapan publik soal perbedaan cara berdonasi di atas? Berikut yang Ngelmu kutip dari media sosial Twitter, Selasa (19/5):

@85albasrihasan: Donasi yang dimotori Presiden dan Pejabat Negara Berada di peringkat ke-6. Muhammadiyah masih di peringkat pertama.

1. Muhammadiyah Rp123 M
2. Bos Wardah Rp40 M
3. Baim Wong Rp15 M
4. Koh Steven Rp14 M
5. Konser Didi Kempot Rp7,5 M
6. Konser #BPIP Rp4 M

@Tamburinanakra1: Wardah kagak pakai konser nyumbang Rp4 M. Ini BPIP digaji ratusan juta, plus Ketua MPR, mau nyumbang aja pakai galang dana. Tapi pekikan ‘Saya paling Pancasila’-nya paling keras.

@IbnuMuhamad_S: Cape-cape konser cuma bisa ngumpulin Rp4 M, kalah sama bos Wardah yang gak pake konser-konseran, nyumbang Rp40 M. Emangnya kalian semua yang ngumpul di konser udah kebal semua sama COVID-19?

@Syuhada8__: Walau sudah gelar konser besar-besaran, ternyata cuma terkumpul dana Rp4 miliar, masih ketinggalan jauh dengan Koh Steven, walau dengan seorang diri, mampu menyumbangkan Rp13 miliar.

@coolzblues: BPIP bubarin aja dah, udah gak bisa ngasih role model, sekalinya bikin kejutan bikin tepok jidat semua orang. Sok iye bikin konser amal cuman Rp4 M, yang masih kalah donasinya ama Koh Steven, ra mutu blas.

@bepejeel: Donasi Konser vs Donasi Koh Steven. Hajat negara kalah ama hajat pribadi.

@tata_pmryn: Konser amal Bersatu Melawan Corona, by BPIP and Rezim, tempat mewah, terkumpul Rp4 M. Kalah sama konser Didi Kempot (Rp7 M) yang gak pake kerumunan. Kalah jauh sama mualaf Koh Steven, yang sumbangkan Rp13 M, dari uang pribadi, untuk rakyat miskin terdampak Corona.