Berita  

Tausiah, KSAD Dudung: Jangan Terlalu dalam Mempelajari Agama

Ngelmu.co – Beberapa waktu lalu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, bertausiah di Masjid Nurul Iman, Kota Jayapura, Papua.

Selain memberi bantuan untuk pengurus masjid di sela kunjungan kerja, ia juga menyampaikan kuliah Subuh.

Akun Dispenad pun mengunggah video terkait kegiatan tersebut.

Di sana, terekam bagaimana Dudung, membahas soal implementasi rasa syukur yang telah diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya untuk menunaikan salat.

Ia juga membahas tingkatan keimanan umat Islam. “Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat.”

“Oleh karenanya, banyak sebagian dari orang Islam, sering terpengaruh, katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

“Oleh karenanya, jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama.”

Demikian tutur Dudung yang mengenakan baju koko putih dan peci hitam di mimbar masjid, mengutip Republika, Ahad (5/12/2021).

Ia pun menyampaikan pandangannya kepada jemaah salat Subuh, dampak jika terlalu dalam mempelajari agama.

“Akhirnya terjadi banyak penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI.”

“Kalau kalian prajurit tidak memahami, tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.”

Baca Juga:

Pada Selasa (23/11/2021) lalu, Dudung menyambangi Markas Kodam XVII/Cenderawasih di Jayapura, Papua.

Sebelumnya, ia juga ke Manokwari, untuk berkunjung ke Markas Kodam XVIII/Kasuari.

Dudung, juga menyempatkan diri ke Timika, Kabupaten Mimika, untuk menemui prajurit Batalyon Raider 754/ENK20/3 Kostrad.

Ia pun berpesan kepada prajurit TNI AD yang bertugas di Papua, agar menyayangi masyarakat, serta jangan pernah menyakiti hati mereka.

“Jangan sedikit pun berpikir untuk membunuh. Kalian harus sayang masyarakat, dan kalian harus menunjukkan rasa sayang kepada masyarakat Papua.”

“Kamu harus baik pada masyarakat Papua. Jangan menyakiti hati mereka,” pesan Dudung.

Lebih lanjut, ia menyatakan, prajurit TNI harus mampu merangkul kelompok bersenjata.

Agar mereka dapat kembali ke pangkuan NKRI. “Satgas tidak harus memerangi KKB.”

“Namun, mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus, karena mereka adalah saudara kita.”

“Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata. Namun, bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI,” jelas Dudung.