Berita  

Telan Anggaran Puluhan Miliar, Bupati Sebut Penamaan Grha Megawati Sebagai Penghargaan dan Cinta

Grha Megawati Klaten Puluhan Miliar

Ngelmu.co – Jika pembangunan Grha Megawati di Buntalan, Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah, menelan anggaran hingga puluhan miliar, penamaannya justru memiliki makna tersendiri.

Setidaknya, begitu kata Bupati Klaten, Sri Mulyani.

“Ibu Megawati itu tokoh nasional. Pernah menjadi Presiden RI. Ini bagian dari penghargaan, kebanggaan, dan cinta kami terhadap Ibu Megawati.”

Demikian tutur Mulyani, mengutip JPNN, Ahad (3/1) kemarin.

Meski ada deviasi, ia, tetap mengapresiasi pembangunan Grha Megawati.

“Saya lihat gedungnya sudah rapi. Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, sudah mengajukan anggaran untuk penyempurnaan gedung pada 2021,” ujar Mulyani.

“Mudah-mudahan, tahun depan sudah bisa digunakan,” sambungnya.

Soal anggaran, Mulyani, mengakui tambahan Rp7 miliar di tahun ini, cukup minimalis.

Maka ia meminta, adanya skala prioritas pembangunan yang sesuai kemampuan APBD.

Lebih lanjut, anggaran Rp7 miliar itu akan digunakan untuk penataan sejumlah bagian.

Baca Juga: Megawati Sebut ‘Jakarta Amburadul’, Ini Kata Budayawan Betawi Ridwan Saidi

Sebagai informasi, pembangunan Grha Megawati, sudah berlangsung sejak 2018 lalu.

Berawal dari pengurukan tanah, dan pembuatan talut sungai dengan pagu anggaran Rp3,5 miliar.

Menyusul tahap kedua pada 2019, untuk pembangunan gedung utama, memakan anggaran sekitar Rp15,4 miliar dari APBD.

Berlanjut pada 2020, pembangunan gedung yang anggaran awalnya Rp42 miliar, terkena refocusing karena pandemi COVID-19.

Sehingga anggaran menyusut menjadi Rp36 miliar untuk gedung utama, perataan tanah, dan talut.

“Anggaran tahun ini sudah termasuk penyempurnaan Masjid Merah yang dibangun di sisi kiri gedung utama. Termasuk penyempurnaan gedung katering di sisi belakang.”

Demikian kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Kabupaten Klaten, Pramana Agus Wijanarka.

Anggaran yang digelontorkan tahun ini, lanjutnya, juga digunakan untuk pengadaan sound system, dan sarana-prasarana penunjang lainnya.

“Gedung utama luasnya 5.000 meter persegi. Ketinggian dari lantai gedung sekitar 10 meter,” kata Agus.

“Mampu menampung hingga 3.000 orang. Terkait kapan bisa digunakan, tunggu penyempurnaan dulu,” pungkasnya.