Berita  

Tema Lomba Tulis Artikel BPIP Panen Kritik: dari Muhammadiyah, MUI, Hingga PKS

BPIP Gelar Lomba Penulisan Artikel

Kompetisi Tandingan

Menelusuri media sosial Twitter, Ngelmu pun mendapati warganet yang bahkan menawarkan kompetisi tandingan.

“Halo, Sobat! Dalam rangka mengevaluasi efisiensi pemerintah, saya mau menggelar lomba: Kompetisi Penulisan Alasan Mengapa BPIP Harus Bubar,” cuit @maniakpolitik.

“Hadiah 10 juta cukup kayaknya, ‘kan?” tanyanya lagi, sembari melampirkan tagar ‘Salam NKRI Tidak Harga Mati’.

Terlepas dari ‘kompetisi tandingan’, pengguna Twitter @mazzini_gsp, menilai tema pilihan BPIP, jauh dari kata bagus.

“Temanya jelek, berpotensi menggerus nilai sila ke-3,” tulisnya.

“Pandangan hormat bendera, nyanyi lagu kebangsaan menurut Islam, dengan segala pro-kontranya, sudah kelar di zaman Orde Lama, malah dikorek lagi,” sambung Mazzini.

“Banyak saran tema bagus-bagus dari netizen tuh di komen, ambil saja saran mereka,” imbuhnya lagi.

Sementara bagi @r_firmansyahhh, “Isunya gak relevan. Usul tema dong: Bagaimana Pandangan Pancasila Terhadap Hukuman Korupsi Juliari dan Pandangan Tentang Harun Masiku.”

Bagi akun @inisifanii, kedua tema yang BPIP pilih juga kurang progresif, bahkan basi.

“Karena dari dulu juga tokoh dan umat Islam, sudah hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan,” ucapnya.

“Bagaimana temanya diganti menjadi, ‘Hukuman Mati Bagi Koruptor Bansos Menurut Hukum Islam’?” sambungnya menyarankan.

“Coba bayangkan, berapa banyak uang negara dihabiskan untuk lembaga yang satu ini?” kata @malakmalakmal.

“Busyet, BPIP ngabisin duit negara miliaran, gak ada gunanya, sekarang malah cuma modal 50 juta, mau benturin umat Islam? Kelakuan!” maki @rustamaji.

Pemilik akun @ridwanhr, pun bilang. “Buat yang nanya BPIP kerjanya apa, ini jawabannya.”

“Sudah mau 76 tahun merdeka. Negara masih minta para santri yang mana adalah calon penerus dan pemimpin bangsa, buat hormatin bendera,” ujar @Evicaesio.

“Pantesan nasib kita gini-gini saja, dapat pemimpin yang cuma bisa bagi-bagi beras di terminal sama cek obat di apotek, surem burem,” lanjutnya.

“Lomba memperpanjang konflik identitas ini mah,” pungkas @PolJokesID.

Halaman selanjutnya >>>

Penjelasan BPIP