Berita  

Turki Wajibkan Penggunaan Masker, Erdogan Larang Penjualan: Bagikan Gratis untuk Semua

Recep Tayyip Erdogan

Ngelmu.co – Menghadapi pandemi COVID-19, sejak Jumat (3/4) lalu, pemerintah Turki, telah mewajibkan penggunaan masker di tempat-tempat umum. Peraturan itu berlaku, seperti di transportasi, toko kelontong, hingga tempat kerja.

Bersamaan dengan itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan, melarang penjualan masker wajah, karena ia memerintahkan agar benda tersebut, dibagikan secara gratis kepada seluruh warganya, tanpa terkecuali.

Menurut Erdogan, masker itu akan di-distribusikan ke rumah-rumah, oleh Turkish Post and Telegraph Organization (PPT).

“Gubernur kami sudah mengirim masker gratis melalui PTT. Kami memiliki stok yang cukup, dan rencana produksi untuk seluruh penduduk kami sampai pandemi berakhir,” tuturnya, Senin (6/4).

Dilansir Middle East Eye, Erdogan menjelaskan, pemerintah dan masyarakat Turki, akan bekerja sama dengan berbagai cara, dalam menghadapi wabah virus Corona.

“Perlunya melanjutkan roda produksi ekonomi, meskipun ada pembatasan yang diberlakukan terkait epidemi,” sambungnya.

Erdogan juga menyampaikan rencana pembangunan dua rumah sakit, di mana salah satunya akan berada di wilayah Turki masuk Asia, sedangkan yang satunya lagi di zona Eropa.

“Turki bertekad untuk membangun dua rumah sakit besar di Istanbul, dengan kapasitas masing-masing 1.000 tempat tidur,” ujarnya.

Baca Juga: Tahanan Turki Bantu Produksi Masker untuk RS

Selain instruksikan pembagian masker gratis dan rencana pembangunan rumah sakit, Erdogan juga berjanji, akan menyumbangkan tujuh bulan gajinya, untuk bantu mengatasi COVID-19 di negaranya.

Hal itu ia sampaikan, pada Senin (30/3). Erdogan juga mendorong, agar para politisi, warga negara serta pengusaha lainnya, bisa ikut berjuang bersama.

“Saya meluncurkan kampanye secara pribadi dengan menyumbangkan tujuh bulan gaji saya,” kata Erdogan dalam pidatonya, seperti dilansir CNN.

Bernama ‘Kampanye Solidaritas Nasional’, berhasil mengumpulkan sekitar 5,2 juta lira Turki ($791.000), di mana sumbangan terdiri dari anggota kabinet, termasuk parlemen.

“Turki dengan cepat membuka rumah sakit baru, sementara juga memperkuat yang sudah ada. Tujuan kami, mencapai hasil yang serius di akhir tahun,” pungkas Erdogan.