Berita  

Twitter Hapus 20 Ribu Akun Palsu, 795 di Antaranya Pendukung Pemerintah Indonesia

Twitter Hapus 795 Akun Palsu Pendukung Pemerintah Indonesia

Ngelmu.co – Sebanyak 20 ribu akun palsu di media sosial Twitter, telah dihapus oleh pihak terkait. Di mana, dari jumlah tersebut, 795 di antaranya merupakan akun palsu yang disebut sebagai pendukung Pemerintah Indonesia.

Menurut pihak Twitter, ratusan akun palsu itu telah menyalahi aturan yang ditetapkan. Bahkan, pelanggaran kebijakan itu dinilai mencakup upaya merusak percakapan publik.

Dilansir Guardian, penghapusan 795 akun palsu terkait Indonesia itu, merupakan bagian dari tindak lanjut investigasi Bellingcat, tentang operasi informasi di Papua.

Ratusan akun palsu yang dihapus tersebut, terus mempromosikan Pemerintah Indonesia, dan menyasar gerakan kemerdekaan Papua.

Berdasarkan investigasi Bellingcat, terungkap adanya jejak perusahaan bernama InsightID, pada percakapan akun-akun palsu tersebut.

Baca Juga: Warganet Sekak Yusuf Dumdum soal Anies dan Ahok

Dari total jenderal 20 ribu akun palsu yang dihapus itu, di antaranya berkaitan dengan penguasa di Serbia, Saudi Arabia, Mesir, Honduras, dan Indonesia.

Kepala Integritas situs di Twitter, Yoel Roth, mengatakan jika penghapusan puluhan ribu akun palsu merupakan upaya perusahaan itu, dalam mendeteksi dan menginvestigasi operasi informasi yang didukung negara.

Dengan penjabaran 8.558 akun berkaitan dengan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic dan partai politiknya, Serbian Progressive Party (SNS).

Akun-akun tersebut, mengunggah lebih dari 43 juta cuitan, untuk mempromosikan berita-berita positif tentang Vucic, sekaligus menyerang musuh-musuh politiknya.

Sementara 5.350 akun lainnya yang juga dihapus dari Twitter, berkaitan dengan penguasa Arab Saudi.

Diketahui, akun-akun tersebut membuat 36,5 juta cuitan berisi pujian kepada Arab Saudi, sekaligus mengkritisi Qatar, dan aktivitas Turki di Yaman.

Twitter juga menghapus 2.541 akun palsu lainnya yang mendukung koran El Fagr, selama ini dikenal sebagai media pro-pemerintah Mesir.

Menurut pihak Twitter, akun-akun palsu itu, melakukan amplifikasi atas pesan-pesan kritis tentang Iran, Qatar, dan Turki.

Ada juga lebih dari 3.000 akun palsu yang dihapus, terkait Honduras. Twitter menyebut akun-akun palsu itu, berkaitan dengan staf Presiden Juan Orlando Hernández.

“Transparansi adalah hal mendasar pada apa yang kami lakukan di Twitter,” tegas Yoel Roth.