Ngelmu.co, JAKARTA – Ustaz Abdul Somad mengaku mendapat ancaman dan intimidasi hingga harus membatalkan ceramah di sejumlah daerah di Jateng dan Jatim. Gubernur dan Wagub Jateng Ganjar Pranowo memberikan respons.
“Saya masih tanya, yang batalin siapa,” kata Ganjar di kompleks Istana, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Ganjar menegaskan, dirinya siap menengahi bila ada pro kontra di masyarakat soal ustaz Abdul Somad. Tidak ada larangan bagi Abdul Somad datang berceramah di wilayah Jateng. “Yang penting ngomongnya kita saling menjaga diri kan enak,” sambungnya.
Selain itu Ganjar berbicara soal pentingnya menjaga ketentraman di masyarakat. Ganjar tak ingin ada provokasi terkait isu-isu yang berkembang terutama bila dikaitkan dengan Pilpres 2019.
“Siapa pun yang pro yang kontra dalam dukungan pilpres, tolong kita jangan memprovokasi, siapa pun kubunya. Nanti kalau tidak kita relasi masyarakatnya terbelah, hanya karena urusan itu,” katanya.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad masih terus mendapatkan ancaman dan intimidasi dari beberapa pihak. Akibat ancaman adan intimidasi tersebut, Ustaz Abdul Somad terpaksa membatalkan janjinya di Pulau Jawa.
Ustaz Abdul Somad terpaksa membatalkan janji-janjinya untuk menghadiri tausiah yang bakal digelar di beberapa kota di Pulau Jawa. Pernyataan pembatalan janji itu diungkapkan Ustaz Abdul Somad di akun Instagram pribadinya.
Dai asal Riau ini juga bereaksi atas ancaman dan intimidasi kepada dirinya berceramah di berbagai daerah. Dia sangat menyayangkan karena apa yang disampaikannya hanya ceramah, bukan perang melawan Israel.
“Kita bukan sedang perang melawan Israel. Wong cuman ceramah kok,” kata dai yang pernah menjadi pengurus Nahdlatul Ulama cabang Riau (2009-2014) itu, Senin (3/9).
Melalui akun Instagram resminya, lulusan S1 Universita Al Azhar, Kairo, Mesir itu menyatakan membatlkan rencana ceramahnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta karena adanya ancaman intimidasi.
“Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Beban panitia yang semakin berat. Kondisi psikologis jamaah dan saya sendiri,” katanya.
“Maka, saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Yogyakarta: (jadwal-jadwalnya) September di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri; Oktober di Yogyakarta; Desember janji dengan Ustaz Zulfikar di daerah Jawa Timur,” lanjutnya lagi.