Berita  

Usai Niqab, Menag Bicara soal Celana Cingkrang

Soal Celana Cingkrang

Ngelmu.co – Usai membahas perihal pelarangan niqab di instansi pemerintah, Menteri Agama, Fachrul Razi, membahas soal celana cingkrang.

Kata Menag soal Celana Cingkrang

Fachrul, memulainya dengan penyampaian catatan awalan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Di sana, ia menyoroti soal pakaian yang harus dipakai oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kemudian masalah celana cingkrang-cingkrang, itu tidak dilarang dari aspek agama. Karena memang agama pun tidak melarang,” tuturnya.

“Tapi dari aturan pegawai bisa, misal di tempat, ditegur, celana kok tinggi gitu? Kamu enggak lihat aturan negara gimana? Kalau enggak bisa ikuti, keluar kamu,” sambung Fachrul tegas, seperti dilansir Kumparan, Kamis (31/10).

Ia juga menyinggung soal visi misi Kemenag selama lima tahun ke depan, yang mengacu kepada visi misi Presiden Jokowi.

“Kalau program, saya ingin menunjukkan program prioritas Kemenag, karena ini visi misi presiden. Nah, ini dia program prioritas kami yang memang mengacu pada visi misi presiden,” ujarnya.

Di kesempatan itu, Fachrul juga sempat menyinggung persoalan pegawai negeri yang tidak disiplin.

Salah satunya, ketika dirinya sedang berada di acara BUMN, Fachrul mendapati ASN, tidak bernyanyi lagu Indonesia Raya di acara resmi.

Netizen Bertanya …

Namun, penilaiannya terhadap penggunaan celana cingkrang di instansi pemerintahan, mendapat sorotan dari warganet.

Bambang: Rok cingkrang malah gak dipermasalahkan.

Bansel: Menteri-menteri Jokowi demen ngurusin hal-hal yang receh, yang harusnya ga perlu diurusin.

Fendra: “Lucu liatin komen orang-orang terbelakang, yang hatinya terusik karena pemandangan celana laki-laki di atas mata kaki.

Padahal, mereka-mereka itu ga tersakiti gara-gara celana, cuma pada mau sok pinter aja, sok bijak.”

Handoyo: Tidak ada hal yang lebih penting lagi kah selain pakaian, Pak Menag?

Bayu Putra: “Setau saya, yang sudah diatur itu model dan warnannya. Selama itu masih celana panjang.

Saya kerja pakai seragam lengan panjang, yang lain pada lengan pendek, gak masalah, dan atasan saya gak pernah masalahin, selama itu sopan.”

Baca Juga: Kaji Pelarangan Niqab di Instansi Pemerintah, Menag: Demi Keamanan

Sebelumnya, demi keamanan, Menag Fachrul juga berencana mengkaji pelarangan niqab di instansi pemerintahan.

Hal itu ia pertimbangkan, setelah terjadinya peristiwa penusukan mantan Menko Polhukam, Wiranto.

Rencana tersebut, kata Fachrul, masih dalam kajian. Namun, aturan itu sangat mungkin untuk diterapkan oleh Kemenag.

Pelarangan Niqab di Instansi Pemerintah

“Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan,” tuturnya.

“Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu,” imbuh Fachrul, di acara Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid, di Hotel Best Western, Jakarta, Rabu (30/10).