Berita  

Ustadz Adi Hidayat dan Singa Mulai Mengaum

Ustadz Adi Hidayat Singa Mulai Mengaum
Foto: YouTube/Adi Hidayat Official

Ngelmu.co – Ustadz Adi Hidayat (UAH) merupakan salah satu ulama yang sejak awal begitu vokal mengajak masyarakat Indonesia, berdonasi untuk Palestina.

Pada tahap pertama [16-22 Mei 2021], melalui rekening atas nama Yayasan MIRA [Ma’had Islam Rafiatul Akhyar], pihaknya berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp30,8 miliar.

Hasil yang membuat berbagai pihak, khususnya para donatur, bersyukur, karena angka sebesar itu berhasil terkumpul kurang dari sepekan.

Masih ada juga pihak yang telah mengumpulkan dana pada lingkungan masing-masing.

Namun, harus menanti penggalangan donasi tahap kedua dibuka, karena belum sempat menyalurkannya kepada Yayasan MIRA.

Di luar semangat UAH bersama tim juga masyarakat Indonesia, membantu Palestina, ada segelintir orang yang justru berupaya mengusik.

Penyampaian mereka senada. Menyoroti nominal Rp30 miliar lebih yang berhasil terkumpul pada penggalangan dana tersebut.

Maka itu, melalui unggahan di akun Instagram resminya, @adihidayatofficial, Kamis (27/5) lalu, ia membahas soal usulan pengauditan donasi yang masuk.

“Alhamdulillah, terima kasih banyak. Saya mengucapkan terima kasih. Usulan-usulan itu akan kita laksanakan,” tegas UAH.

Ia juga tidak keberatan, jika ada pihak lain yang ingin ikut mengaudit dana yang terkumpul dari penggalangan donasi tersebut.

“Sehingga apa yang kita bisa berikan, diketahui, untuk persiapan kita melaju kepada hisab Allah di hari kiamat nanti,” tutur UAH.

UAH juga menegaskan, bahwa pihaknya tidak mengambil sedikit pun dari seluruh donasi yang masuk.

“Ini murni untuk diberikan, dan mudah-mudahan, Allah beri kelancaran untuk kita semua,” ujarnya.

Jangan Ganggu Singa yang sedang Berzikir

Namun, UAH juga mengingatkan, agar pihak mana pun tidak mencari keributan di tengah niat baik masyarakat Indonesia.

“Hati-hati, bagi yang ingin memecah belah, bahkan menghadirkan unsur-unsur fitnah,” imbaunya.

“Awas, hati-hati, ya, kita pun akan melakukan tindakan tegas,” sambung UAH, berpesan.

Sebab, pihaknya tidak segan menempuh langkah hukum untuk menghadapi siapa pun yang sengaja menyebar fitnah.

“Hati-hati, kita sedang mengamalkan amanat konstitusi. Kami sedang mengamalkan nilai ibadah tertinggi dalam Al-Qur’an Al-Karim,” tegas UAH.

Lebih dari pada itu, ia juga menekankan, bahwa masyarakat Indonesia yang terlibat, sedang berupaya membalas budi kepada Palestina.

“Kita telah merdeka, dan situasi sekarang terbalik, untuk menguji di antara kita, siapa yang bisa berbuat serupa, dan kebaikan-kebaikan lebih besar,” kata UAH.

Maka itu, ia mengingatkan kepada pihak mana pun untuk jangan sekali-kali menebar fitnah, kebencian, pun adu domba.

“Karena kami sedang melaksanakan amanat konstitusi. Jangan pernah mengganggu singa yang sedang berzikir,” pesannya.

“Karena saat ia mulai mengaum, Anda tidak akan pernah bisa menghentikannya,” tegas UAH.

Singa Mulai Mengaum

Secara terbuka, UAH telah menjelaskan, ke mana pihaknya menyalurkan donasi yang terkumpul untuk Palestina.

Ia juga tidak keberatan, jika ada pihak luar yang ingin terlibat pengauditan.

Namun, alih-alih ikut menyodorkan diri untuk mengamati langsung keluarnya donasi yang terkumpul, pengusik justru sibuk sendiri.

Mereka asyik dengan pernyataan, pertanyaan, pun komentar masing-masing, yang tetap senada.

Mendapati hal ini, akhirnya, UAH bersama tim pun memutuskan untuk mempersiapkan langkah hukum, karena merasa keadilan harus ditegakkan.

Upaya tersebut bukan hanya untuk membuktikan bahwa donasi tersalurkan utuh ke Palestina.

Namun, karena UAH juga ingin, hal-hal semacam ini [upaya fitnah dan pembenturan antar umat beragama] tidak terjadi lagi di Indonesia.

Terlebih usai imbauannya agar pihak mana pun tidak mengganggu singa yang sedang berzikir, tak didengar.

Mau tak mau, kini, singa itu pun benar-benar mulai mengaum.

“Rencana pelaporan akun-akun tertentu ke pihak kepolisian, saya ingin tegaskan, bahwa, itu bukan rencana,” kata UAH.

“Tapi memang hal yang sudah kami siapkan. Sekarang sedang di-strukturisasi, bagaimana delik-delik hukum yang sesuai dengan akun-akun yang bersangkutan,” jelasnya.

Keliru, Gaduh, dan Fitnah

Para penebar informasi, sambung UAH, bukan hanya keliru, tetapi juga berpotensi membuat kegaduhan, bahkan menimbulkan fitnah.

“Dan juga di antaranya kami pantau, memang sudah ada jejak-jejak digital di masa lalu yang memang terlihat juga,” jelasnya.

“Insya Allah, saya ingin tegaskan, bahwa saya bukan ustaz, bukan ulama yang cuma mengajar, tapi kita, insya Allah, sangat profesional,” sambung UAH.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, bahwa pihaknya memiliki tim riset pun IT.

Maka jejak-jejak mereka yang sengaja berniat menjatuhkan, atau membuat berita buruk, sudah terekam.

“Tanggal berapa, bulan apa, apa yang ditulis, dan ternyata kasus kekinian pun itu terkait,” kata UAH.

Berkelindan dengan cuitan atau tulisan mereka yang pernah muncul sebelumnya, “Dalam konteks menyoal, men-downgrade, juga memberikan kesan-kesan yang negatif,” beber UAH.

Ia juga memastikan, dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan bergerak, mencoba menyelesaikan berbagai hal yang dapat memecah belah bangsa.

“Saatnya kita rekonsiliasi, saatnya kita menata bangsa lebih baik, kompak, bersatu, memajukan bangsa ini,” seru UAH.

“Kita semua bersinergi untuk bisa menghentikan hal-hal semacam ini,” tegasnya lagi.

Bagi UAH, ini saatnya untuk hidup damai, tenang, tenteram, bagi orang-orang yang menginginkannya.

Namun, tidak kepada mereka yang masih mengelak, tertawa dan enggan menyadari kesalahan.

“Maka alangkah baiknya, kita juga menegakkan keadilan, dan saya yakin, insya Allah, pihak kepolisian akan sangat profesional,” tutur UAH.

Meminta Masyarakat untuk Tak Menduga

Meski demikian, UAH juga meminta, agar masyarakat tidak menduga-duga.

“Karena ini sudah keterlaluan. Ada akun Suara Istana, seakan-akan, orang, persepsinya dari Istana,” ujarnya.

Faktanya, ketika melakukan penelusuran, pihak Istana mengaku tidak ada kaitannya dengan kanal YouTube tersebut.

“Sama sekali tidak ada hubungan. Kemudian ada konten-konten membenturkan kita dengan pemeluk agama lain. Ini sudah berbahaya situasinya,” imbau UAH.

“Ini kita harus uji dengan baik, sehingga konstruksi hukumnya jelas, mendapatkan keadilan, dan pada akhirnya, hal-hal semacam ini bisa hilang dari bumi Indonesia,” harapnya.

UAH juga enggan menurunkan status keilmuan serta kehormatannya, hanya untuk merespons cuitan para buzzer yang tidak jelas.

“Tapi biarkan keadilan itu berbicara,” ucap UAH. “Sehingga nanti di pihak kepolisian bisa menguji, menentukan, dan pengadilan bisa terlihat dan terbuka seluruhnya.”

“Kita kawal terus semuanya. Nanti saya juga akan melihat, terlibat untuk semua,” pungkas UAH.

Pasang Badan Bela UAH

Berbagai pihak pasang badan karena tak terima dengan fitnah yang mengarah kepada UAH.

Ustaz Hilmi Firdausi salah satunya. Dengan tegas, ia menyatakan dukungannya agar UAH dan tim mengambil langkah hukum.

“Saya dukung UAH dan tim untuk mengambil langkah-langkah hukum bagi pihak-pihak yang telah memfitnah beliau tentang donasi kemanusiaan Palestina.”

“Benar kata beliau, ‘Jangan ganggu singa yang berdzikir!’,” sambung Ustaz Hilmi.

Sejak Sabtu (29/5) lalu, ia memang telah mendukung upaya hukum UAH bersama tim.

“Dan juga influencer lain, jika ingin memberikan pelajaran bagi orang-orang yang menyebar fitnah tentang donasi kemanusiaan Palestina ini,” tegas Ustaz Hilmi.

Ia juga bertanya, “Kenapa kalau korupsi uang rakyat triliunan, mereka tidak bersuara, giliran ummat Islam berdonasi, mereka ribut sekali?”

Bukan hanya Ustaz Hilmi, Taqy Malik, melalui akun Instagram pribadinya juga membela UAH.

“Banyak berita hoaks atau fitnah yang beredar, sangat enggak masalah bagi saya, sudah biasa banget menghadapi masalah seperti ini,” tuturnya.

Namun, Taqy tidak terima, ketika hal serupa mengarah kepada UAH.

“Guru saya, UAH, seorang ulama, seoarang ahli ilmu, difitnah dengan akun akun buzzer yang tidak bertanggung jawab,” kecamnya.

Taqy mengaku tak habis pikir, karena tak jarang mereka bekerja, hanya untuk sesuap nasi, rela menghina dan mencerca pihak lain.

“Seseorang yang mereka sendiri pasti tahu, mana yang benar, mana yang salah. Sungguh ironi memang,” ujarnya miris.

Sebelumnya, Taqy yang juga menggalang dana, mendapat tudingan serupa.

Namun, ia menghadapi dengan santai, dan menyuguhkan selengkapnya data penyaluran donasi.

Taqy baru menyampaikan kemarahannya, ketika para pengusik mencoba memfitnah UAH.

Dukungan Masyarakat

Masyarakat yang percaya sekaligus mengikuti UAH sejak lama, juga menyampaikan dukungannya.

Mereka yang nampak gerah juga sepakat, agar UAH, mengambil langkah hukum, supaya ke depannya hal-hal serupa tak terus terjadi.

Berikut dukungan yang disampaikan, sebagaimana Ngelmu kutip dari kolom komentar kanal YouTube UAH.

Tasik Ngaji: Doa dari kami Ustadz, semoga di setiap langkah, Allah senantiasa bimbing, dan Allah mudahkan setiap urusan.

Lathif Rasya Inabak: Kawal terus Ustadz. Allahu Akbar. Saatnya… singa-singa Allah yang sedang berzikir sudah diganggu, maka keadilan akan tercipta. Bangun dan tunjukkan kepada Indonesia, Islam punya Izzah.

Habib Syechrell Official: Langkah Ustadz, semoga dipermudah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga hukum negara berlaku kepada siapa saja, termasuk pemfitnah Ustadz. Amiin ya Rabb.

TheMH Family: Masya Allah Ustadz. Semangat, yaaa. Syukron untuk selalu menjadi pelunak para hati yang keras ini.

Imam Sholikhin: Bismillah, semoga semua pihak berwajib bisa amanah mengusut kasus fitnah ini. Kami akan kawal sampai tuntas, Pak Ustadz. Sehat selalu untuk Ustadz Adi Hidayat dan para tim.

Indah Sari: Semoga Allah berikan perlindungan terbaik untuk UAH, memudahkan urusannya, dan memberikan pertolongan untuknya dan team. Aamiin.

B-Prast HD: Saya yakin, UAH ini seorang akademisi, orangnya cerdas dan profesional. Saya yakin, mereka tak akan lolos dari hukuman. UAH, semoga Allah melindungi antum, dan Allah hinakan mereka yang mencelamu.

Yana Suryana: Mudah-mudahan Ustadz selalu diberikan kesehatan dan kesabaran dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar. Aamiin.

Laila Diah: Semoga UAH, keluarga, dan team, selalu dilindungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dilancarkan dan dimudahkan semua urusannya. Aamiin.

Budika Rabbani: Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memuluskan jalan kita semua, demi tegaknya hukum di negeri kita tercinta.

Anam Official94: Orang yang memfitnah Ustadz itu sangat salah. Dengan adanya fitnah, masyarakat malah tambah sayang sama Ustadz, tambah banyak yang subscribe dan mendukung dakwahnya Ustadz.

Baca Juga: Kicauan Guntur Romli Usai UAH Ambil Langkah Hukum soal Donasi

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Amanat Institute Fahd Pahdepie adalah salah satu orang yang menyoroti kasus UAH.

Ia mengamati, pihak yang mencoba memfitnah UAH, tepatnya setelah yang bersangkutan membuka donasi untuk Palestina.

Fahd juga masih terus mencoba untuk mengungkap siapa dalang di balik ini semua, serta apa motif dan tujuan mereka memfitnah UAH.

Selengkapnya, baca di: UAH Kena Fitnah, Siapa Dalangnya?