Waduh, Kemenkominfo Akui Ada Penyalahgunakan NIK dan KK

Ngelmu.co – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membantah adanya kebocoran data Nomor Induk Kependudukan yang digunakan untuk registrasi nomor seluler.  Kemenkominfo menyatakan bahwa yang terjadi adalah adanya penyalahgunaan NIK dan Kartu Keluarga.

Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo, Noor Iza, mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan masyarakat terkait pendaftaran sejumlah nomor dengan satu NIK. Selanjutnya dilakukan pendalaman dan ditemukan penyalahgunaan penggunaan NIK dan KK dengan berbagai modus mengingat NIK dan KK seseorang bisa diperoleh dengan berbagai cara.

“Yang terjadi saat ini dan menjadi berita adalah penyalahgunaan NIK dan KK yang digunakan registrasi secara tanpa hak dan bukan terjadi kebocoran data,” ucap Noor Iza.

Noor Iza menegaskan bahwa penyalahgunaan identitas kependudukan dalam registrasi merupakan pelanggaran hukum. Sehingga bisa dikenakan hukuman pidana.

Sebelumnya, Kemenkominfo mengantisipasi dengan menyediakan fitur cek NIK agar masyarakat mengetahui nomor seluler yang terdaftar atas NIK miliknya. Masyarakat yang merasa NIK dan KK miliknya digunakan orang lain secara tidak bertanggung jawab diimbau menghubungi gerai operator.

Kemenkominfo mengimbau kembali kepada masyarakat untuk berhati-hati. Kemenkominfo juga meminta masyarakat menjaga identitas individu serta tidak memberitahukan kepada orang lain agar tidak disalahgunakan. Misalnya saat meminta bantuan melakukan registrasi seluler.

“Jangan sampai dicatat, difoto, di-‘fotocopy’, kecuali pada gerai milik operator langsung,” kata Noor Iza.

Noor Iza mengatakan bahwa suksesnya registrasi prabayar, akan memberikan perlindungan hukum untuk masyarakat dari tindak-tindak kriminal seperti penipuan, terorisme, pemerasan dan kejahatan di internet.

Setidaknya sudah ada satu orang yang sudah mengecek & mendapati NIK + Nomor KK-nya dipakai oleh 50 nomor!

Sudah dibereskan sih oleh Indosat, hanya saja cukup merepotkan jika pelanggan yang harus aktif mengecek satu-satu ke tiap operator apakah NIK + KK-nya dipakai orang lain.  Tidak mungkin setiap orang harus mengecek dari waktu ke waktu secara kontinyu untuk memastikan NIK + KK-nya tidak dipakai orang lain.