Wahai Penguasa Zalim, Ketahuilah Bahwa Ulama Tak Akan Bisa Kau Jadikan Boneka

Penguasa Zalim

Ngelmu.co – Seorang penguasa atau pemimpin, seharusnya menyadari jika kepentingan umat adalah tanggung jawabnya. Masyarakat bisa hidup sejahtera, jika pemimpinnya dapat berlaku adil; sesuai dengan petunjuk syariat Islam.

Namun, bagaimana jika pemimpin tersebut justru berlaku zalim, serta tidak jujur dalam menjalankan amanahnya, sehingga rakyat sengsara?

Bahkan, mengutak-atik kedudukan ulama, berusaha menjadikannya sebagai boneka, agar pemerintahan berjalan sesuai kemauan?

Artinya, mereka harus sadar dan membuka mata, jika ulama bukanlah boneka penguasa zalim, seperti sembilan bukti kisah di bawah ini:

Imam Syafi’i

Tangan dan kakinya dirantai, dari Yaman hingga Baghdad. Kemudian ia dibawa menghadap pemerintah, dan hampir dipancung karena dituduh Syi’ah, serta memecah-belah masyarakat.

Imam Hanafi

Ia ditangkap, dipenjara, dicambuk, disiksa dan dipaksa minum racun oleh pemerintah, hingga akhirnya meninggal dunia. Semua hanya karena ia tidak setuju dengan dasar-dasar pemerintah.

Imam Maliki

Dicambuk dengan cemeti sebanyak kurang lebih 70 kali, sepanjang hayatnya, oleh pemerintah. Karena sering mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan kehendak pemerintah.

Imam Hambali

Dipenjara oleh pemerintah, kemudian dirotan belakangnya, sehingga hampir terlucut kainnya. Karena ia mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan kehendak pemerintah. Pemerintah pun menganggap pihaknya lebih benar daripada ulama.

Tsufyan Ats-Tsauri

Seorang wali Allah yang termasyhur itu ditangkap tanpa bicara, karena berani menegur kesalahan khalifah. Ia dihukum gantung. Tetapi sewaktu hukuman hendak dijalankan, kilat dan petir menyambar pemerintah serta menteri-menterinya, hingga mereka mati tertimbun tanah.

Sa’id bin Jubair

Merupakan seorang wali Allah yang dikasihi harimau. Dibunuh kerana didakwa memecah-belahkan masyarakat, menentang kerajaan, dan berkomplot untuk menjatuhkan pemerintah.

Abu Yazid Al-Bustami

Wali Allah yang terkenal dengan pelbagai karamah. Dituduh sesat karena ilmu agamanya lebih tinggi daripada pemerintah. Meski dihukum pancung oleh pemerintah, tetapi tak ada satu pun yang berhasil memancungnya.

Abul Husain An-Nuri

Wali Allah yang mampu menundukkan api. Ditangkap dan hampir dihukum, karena dia menentang tindakan pemerintah yang membenarkan minuman arak beredar luas di negaranya.

Imam Nawawi

Ia hampir dikriminalisasi dan disiksa kerana menyampaikan kritik sangat tajam kepada pemerintah. Awalnya, pemerintah mengira ia melakukan hal itu demi kepentingan jabatan duniawi. Namun, setelah kesalahpahaman berakhir, ia justru dicintai dan diagungkan. Imam Nawawi juga merupakan wali Allah yang terkenal sepanjang zaman.

Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallahu wallahu akbar, wa laa haula walaa quwwata illa billah.

قل الحق ولو كان مرا

(qulil haq walau kana murron)

“Katakan kebenaran walaupun itu pahit rasanya…”

Baca Juga:

Ulama waratsatul anbiya…

Maka jangan membolak-balikkan keadaan dengan menghalalkan yang haram ataupun mengharamkan yang halal.

Sebab, itu sudah termasuk perbuatan yang mengeluarkan seseorang dari iman dan Islam. Naudzubillahi min dzalik.

Semoga kita diberikan keistiqomahan dalam menegakkan yang haq, dan senantiasa mampu mengikuti ulama-ulama yang istiqomah dalam berjuang. Aamiin.