Berita  

Warganet Jawab Dukacita Jokowi Atas Musibah di NTT dan NTB dengan Nada Kecewa

Dukacita Jokowi NTT NTB
Foto: Instagram/jokowi

Ngelmu.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukacita mendalam atas bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di NTT [Nusa Tenggara Timur] dan NTB [Nusa Tenggara Barat].

“Saya telah mendapatkan laporan dari Kepala BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana] tentang adanya bencana banjir bandang dan longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.”

“Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut.”

Demikian pernyataan yang ia sampaikan, melalui akun Instagram pun Twitter resminya, @jokowi, Senin (5/4) kemarin.

Baca Juga: Bantu Korban Banjir di NTT dan NTB, F-PKS DPR Kembali Potong Gaji

Namun, sebagian besar pengguna media sosial [baik Instagram pun Twitter] justru menjawabnya dengan nada kecewa.

Pasalnya, pada Sabtu (3/4) lalu, BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika] telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan potensi cuaca ekstrem.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Bima, NTB, sejak Jumat (2/4) lalu, juga menyembabkan puluhan ribu orang terdampak banjir.

Hal itu yang membuat publik kecewa, karena butuh beberapa hari pasca bencana, Presiden Jokowi baru menyampaikan dukacitanya.

Seperti @Gilang_Mahesa, yang mengetwit, “Satu hari sebelum Bapak ke acara kawinan artis, ada lembaga pemerintah yang menerbitkan surat peringatan dini soal akan terjadinya badai di NTT.”

“Apakah Bapak tahu? Apakah @KemensetnegRI mengetahui hal ini?” imbuhnya bertanya.

“Kalau tahu, langkah antisipasi apa yang diambil? Kalau enggak tahu, kok, enggak tahu?” sambungnya lagi.

Begitu pun dengan akun @fullmoonfolks, “Early warning dari BMKG udah dari hari Sabtu, 3 april. Situ gagal prioritas bener jadi presiden,” kritiknya.

“Saking sibuknya, Bapatua @jokowi baru dapat kabar ini hari, tepat sejaman yang lalu. Sementara korban bencana grafiknya sudah bertambah. #PrayforNTT,” cuit @ugalltreble.

Bukan hanya para pengguna media sosial Twitter, warganet yang aktif di Instagram pun demikian.

Ada yang merasa ditinggalkan karena respons baru muncul setelah dua hari berlalu, dan berharap penanganan bencana akan menjadi prioritas bagi Presiden Jokowi.

Ada juga yang kembali bertanya, mengapa Jokowi tetap hadir sebagai saksi di pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, meski peringatan dini muncul di hari yang sama.

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan kewaspadaan potensi cuaca ekstrem di Indonesia dalam sepekan [3 hingga 9 April 2021].

“BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan, di sebagian wilayah Indonesia.”

Demikian ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, di Jakarta, Sabtu (3/4) lalu, mengutip Antara.

Sebagai Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta, BMKG juga mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis:

  1. Bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra, dan
  2. Bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.

Intensitas kedua bibit siklon tropis itu memang cenderung menguat dalam 24 jam, dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.

Namun, secara tak langsung, keberadaannya berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan labilitas atmosfer.

Begitu pun dengan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.

Peringatan Dini BMKG soal Potensi Hujan

Hal tersebut, kata BMKG, juga bisa mendorong peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada peningkatan ketinggian gelombang di sebagian wilayah perairan Indonesia.

Sehingga potensi hujan sedang hingga lebat, dalam sepekan, diprediksi terjadi di provinsi:

  • Aceh,
  • Sumatra Utara,
  • Sumatra Barat,
  • Bengkulu,
  • Lampung,
  • Sumatra Selatan,
  • Banten,
  • DKI Jakarta,
  • Jawa Barat,
  • Jawa Tengah,
  • DI Yogyakarta,
  • Jawa Timur,
  • Kalimantan Utara,
  • Sulawesi Tengah,
  • Sulawesi Tenggara,
  • Maluku, dan
  • Papua.

Sementara prediksi potensi hujan sangat lebat akan terjadi di Sulawesi Selatan, Bali, NTB dan NTT.

Sedangkan prediksi potensi angin kencang akan terjadi di Lampung, Banten, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan.

Pada Sabtu (3/4), BMKG juga telah mengingatkan [berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak untuk potensi banjir atau bandang] dalam periode tiga hari, kategori siaga berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan dan NTT.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem [hujan lebat, sangat lebat yang dapat disertai kilat atau petir, angin kencang, gelombang tinggi, dan lain-lain], dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya [seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain],” jelas Guswanto.

Baca Juga: Pak Jokowi, Mana yang Kegiatan Pribadi dan Mana yang Tugas Kepresidenan?

Terlepas dari kekecewaan warganet, Jokowi, mengaku telah memerintahkan Kepala BNPB, Kepala BASARNAS, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR, Panglima TNI, dan Kapolri.

“Untuk secara cepat melakukan evakuasi dan menangani korban bencana,” tuturnya.

“Selain itu, segera melaksanakan penanganan dampak bencana seperti pelayanan kesehatan, kebutuhan dasar bagi pengungsi, serta perbaikan infrastruktur,” pungkas Jokowi.