Berita  

Warganet Saling Sahut: dari #PecatArteria Sampai #SundaTanpaPDIP

PecatArteria SundaTanpaPDIP

Ngelmu.co – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, membuat para pengguna Twitter saling sahut.

Seperti diketahui, pada Senin (17/1/2022) lalu, ia meminta kepada Jaksa Agung, agar mengganti seorang Kajati.

Alasannya adalah karena yang bersangkutan terdengar bicara menggunakan bahasa Sunda, ketika rapat.

Usul Arteria, jelas memicu keributan di media sosial, khususnya Twitter. Walaupun kini ia telah memohon maaf.

Pasalnya, sebelum itu, Arteria sempat merasa tidak perlu meminta maaf.

Itu mengapa, sejak Selasa (18/1/2022), hashtag #PecatArteria menggema di media sosial Twitter.

Salah satu yang bersuara adalah pemilik akun @Rehina842. Ia bilang, “Arteria Dahlan orang PDIP ini arogan.”

“Petinggi PDIP, elitenya saja enggak ada yang berani kritik karena bicara Sunda,” sambungnya yang mengakhiri twit dengan #PecatArteria.

Lalu, pemilik akun @karyawantree pun menyahut. Ia mengunggah gambar yang berisi tulisan seperti berikut:

“Prinsipku, aku tak akan milih siapa pun calon dari PDI Perjuangan, walaupun itu saudara saya sendiri.”

Lalu, yang bersangkutan melengkapi cuitannya dengan, “Jangan pilih PDIP.”

Setelah itulah muncul warganet lainnya yang menimpali @karyawantree, dengan hashtag #SundaTanpaPDIP, yakni pengguna Twitter @y_yoeng.

Sebelumnya, Arteria memang bicara kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Ia meminta agar seorang Kajati yang bicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat kerja, diganti.

“Ada kritik sedikit, Pak JA. Ada Kajati, Pak, yang dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda. Ganti, Pak, itu.”

Demikian tutur Arteria dalam forum Komisi III DPR dan Kejaksaan Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022) lalu.

“Kita ini Indonesia, Pak. Jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda,” sambungnya.

“Nanti orang takut, ngomong apa, dan sebagainya. Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas,” imbuhnya lagi.

Baca Juga:

Pernyataan Arteria itu jelas menuai kritikan dari berbagai pihak.

Termasuk TikToker Anifah Suryani yang melemparkan pertanyaan ke arah Arteria. “Memang Sunda bukan bagian dari Indonesia?”

Ia juga mengingatkan Arteria, bahwa banyak juga pejabat negara yang bicara menggunakan bahasa asing.

“Bahasa Inggris, lo. Biasa saja tuh [enggak diprotes],” sentil Anifah.

Lebih lanjut, ia pun tampak keberatan dengan kata-kata Arteria: ‘nanti orang takut, ngomong apa, dan sebagainya’.

“Memang se-mengerikan apa orang-orang Sunda?” tanyanya lagi.

Sikap Arteria ini juga membuat Anifah prihatin. “Kasihan banget, pemerintah, masyarakat, ormas, mahasiswa, yang mengampanyekan toleransi.”

“Ternyata, wakil rakyatnya saja ternyata rasis,” sambungnya.

Itu mengapa ia menilai, seharusnya kata-kata Arteria justru diganti. “Itu ada wakil rakyat, tapi rasis, diganti, Pak.”

“Kenapa? Karena Indonesia ini memiliki keanekaragaman yang berbeda-beda. Mulai dari suku, bahasa, agama, dan sebagainya,” jelas Anifah.

“Jadi, yang harus diganti siapa sebenarnya?”

Di akhir, Anifah menyampaikan peringatan, “Ini orang-orang Sunda, tandain, ya.”

“Kalau ada dari golongan ini nih yang nanti nyalonin, baik itu dari DPR daerah, atau pusat, atau mana pun, pokoknya yang dari golongan ini, tandain, jangan dikasih suara,” pungkasnya.

@ngelmuco Gara-gara ocehannya soal Kajati, #ArteriaDahlan bikin medsos ramai dengan #PecatArteria hingga #SundaTanpaPDIP #TikTokBerita #Ngelmuco ♬ suara asli – Ngelmu

Kembali ke Arteria

Setelah sempat merasa tidak perlu memohon maaf, akhirnya, ia menyampaikan permintaan maaf.

Bahkan sembari menyebut orang Sunda, sebagai bagian dari keluarga besar.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat, kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, semua-lah, karena saya menganggap orang Sunda itu bagian dari keluarga besar kami.”

Demikian kata anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP itu, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/1/2022) kemarin.

Arteria juga mengaku punya banyak teman, sahabat, dan keluarga yang berasal dari suku Sunda.

Itu mengapa ia menekankan, jika pernyataannya pada Senin (17/1/2022) lalu, tidak bermaksud merendahkan dan menyakiti warga Sunda.

Penuturannya juga tidak ada kaitannya dengan PDIP, maupun fraksi partainya itu.

“Pernyataan atau pertanyaan yang mungkin membuat gaduh ini murni dari saya pribadi, selaku anggota DPR RI, dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan.”

“Tidak ada kaitan dengan fraksi atau dengan partai kami, dan pastinya tidak ada maksud untuk rasis atau merendahkan bahasa atau suku Sunda.”

Lebih lanjut, Arteria berharap, silaturahmi antara ia dengan masyarakat Jawa Barat dan suku Sunda, dapat terus berjalan sebagai keluarga besar.

Ia juga mengharapkan kritik yang mengarah kepadanya, dapat menjadi pelajaran agar bisa bekerja lebih baik.

“Saya prbadi, karena saya lama tinggal di Depok, orang Jawa Barat juga, tentunya tidak ada dari sejak awal untuk mendiskreditkan orang Jawa Barat dan suku Sunda.”