Ngelmu.co – Sebelumnya diketahui ada enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di dalam masjid, saat serangan teror di Selandia Baru terjadi. Dan beberapa waktu lalu, dua WNI dinyatakan menjadi korban penembakan brutal nan sadis tersebut, dilansir dari TV One. Serangan teror ini terjadi ketika jamaah sedang melangsungkan salat Jumat (15/3).
Melansir Detik, Duta Besar Indonesia di Selandia Baru, Tantowi Yahya menyatakan dua WNI tersebut adalah sepasang ayah dan anak. Namun, ia belum mau mengungkapkan identitasnya.
[read more]
“Seorang bapak dan anaknya yang salat di masjid tersebut. (Identitas) belum bisa kami sampaikan,” ungkap Tantowi.
Komisaris polisi, Mike Bush menyebutkan jika ada empat orang terduga pelaku yang sudah berhasil ditangkap, dan salah satunya adalah wanita. Ia juga menambahkan jika pihaknya tidak bisa memastikan semua pelaku sudah diamankan, sebab bukan tidak mungkin masih ada yang tersisa di luar.
“Tiga pria, dan satu perempuan. Kami belum mengetahui ada orang lainnya (yang terlibat atau tidak). Namun, kami tidak bisa berasumsi tidak ada lainnya yang berkeliaran. Jangan berasumsi bahwa bahaya telah lenyap,” tegasnya.
Sampai detik ini, diketahui dua WNI yang menjadi korban satu di antaranya mengalami luka berat, sementara satu lainnya mengalami luka ringan, dan sudah mendapatkan penanganan medis di Christchurch Hosptial. Hal ini pun disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir.
“Ayahnya di ICU, kritis, anaknya di ruang biasa,” ujarnya seperti dilansir dari CNN.
Sebelumnya, pelaku menyiarkan langsung aksi kejinya di akun Facebook Brenton Tarrant.
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, sudah menyatakan jika sedikitnya terdapat 40 orang yang tewas dibunuh. 30 di antaranya meninggal dunia di masjid Al Noor, Christchurch. Sementara 10 lainnya tewas di Masjid Linwood, pinggiran kota. Selain korban tewas, terdapat 20 orang yang dinyatakan mengalami cedera.
[/read]
