Berita  

Zaskia Adya Mecca Kritik Cara Bangunkan Sahur, MUI Merespons

Zaskia Mecca Bangun Sahur

Ngelmu.co – Majelis Ulama Indonesia (MUI) merespons kritik dari publik figur Zaskia Adya Mecca, mengenai cara membangunkan sahur selama Ramadhan.

Awalnya, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Muhammad Ziyad, menceritakan soal makna bulan suci Ramadhan.

Bulan penuh kebaikan, dengan salah satu momen yang dinanti-nanti adalah sahur.

Selain bersyukur dan bahagia menjalankan ibadah puasa, beberapa Muslim lekat dengan kebiasaan saling membangunkan sahur.

Caranya pun beragam. Biasanya, pengurus masjid yang mengambil bagian. Di beberapa daerah, menggunakan megafon saat membangunkan warga untuk sahur.

Termasuk di kampung halaman Ziyad. Ketika remaja, masjid sekitar tempat tinggalnya, menyapa warga dengan salam, sebelum mengajak sahur.

“Bapak dan Ibu, dihaturi, dihaturkan, mangga untuk bangun sahur, menyiapkan makanan, hidangan, mari kita bersemangat untuk sahur.”

Demikian kenang Ziyad, bercerita, Jumat (23/4), mengutip Detik.

“Nah, itu beberapa kali saja disampaikan, dan kata-katanya memang banyak mengandung nilai edukatif bagi masyarakat,” imbuhnya.

Mereka, kata Ziyad, membangunkan sahur dan melanjutkannya dengan pemutaran nasyid hingga tilawah Al-Qur’an.

Sementara soal video Zaskia, Ziyad mengajak untuk kembali mengingat pesan Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla.

“Apa yang ada dalam video itu, saya kira, ini juga menjadi yang dulu pernah disampaikan Pak Jusuf Kalla dan yang lain-lainnya,” tuturnya.

Seperti di kompleks atau tempat dengan tingkat keragaman masyarakat yang plural, perlu diawali dengan komunikasi pun silaturahmi.

“Supaya menghindari adanya protes yang semacam itu, seperti yang disampaikan oleh Mbak Zaskia, itu,” ujar Ziyad.

Baca Juga: Bukan Hanya Bangga Jadi Muslim, Mesut Ozil juga Bahagia Sambut Ramadhan

Namun, Ziyad juga berharap, masyarakat paham bahwa bulan suci Ramadhan hanya setahun sekali, dan sahur berlangsung cuma selama satu bulan.

Itu mengapa, sambungnya, perlu ada kerelaan bersama, serta saling menghargai.

Kalaupun menggunakan megafon di masjid, Ziyad berharap, dapat mengecilkan volume.

Sebab, bukan tidak mungkin, ada masyarakat di sekitar yang beragama selain Islam, atau bahkan ada warga yang sedang sakit.

“Pendek kata, konteksnya adalah perlu komunikasi awal, perlu kebersamaan, perlu semangat untuk saling menerima dan menghargai,” jelas Ziyad.

“Mungkin, ya, beberapa saatlah. Mungkin bising dan seterusnya, tapi kita harus pahamkan bersama,” imbuhnya.

Ziyad mengingatkan, jika yang paling penting saat membangunkan sahur adalah penyampaian kalimat, agar mengandung nilai edukatif.

Inilah yang saat ini bergeser, “Misalkan, enggak perlu dengan suara teriak-teriak dan seterusnya.”

“Karena ini juga bulan yang dirahmati, maka ini juga harus membawa rahmat bagi semuanya,” kata Ziyad.

Ia juga menyarankan, agar yang membangunkan sahur pun mengakhiri ajakan dengan lantunan Al-Qur’an.

Hal-hal yang kurang baik, sambung Ziyad, memang harus diluruskan. Namun, ia juga berharap, hal-hal seperti ini tidak diunggah ke media sosial.

Cukup dengan silaturahmi, “Saya kira itu. Jadi, kalau ada yang kurang-kurang, saya kira tugas kita semua untuk meluruskannya.”

“Mbak Zaskia tadi, bisa menyampaikan, meluruskan kepada masjid setempat,” pesan Ziyad.

“Termasuk juga saya setuju, kalau ada keluhan-keluhan semacam ini, tidak perlu di-publish di medsos. Nanti justru akan mengganggu suasana,” imbuhnya.

“Karena kita juga paham, mungkin di tempat yang lain, ada agama A minoritas, agama B mayoritas, juga mengalami hal yang sama ketika ada event-event hari keagamaan,” lanjutnya lagi.

Di akhir, Ziyad mengingatkan, bahwa titik kekuatan bangsa ini adalah saling menghargai, menghormati, dan tenggang rasa.

MUI pun mengajak untuk memperbanyak doa, agar Allah Subhanahu wa Ta’ala, segera menyudahi pandemi COVID-19.

Lewat Ziyad, MUI juga mengajak masyarakat untuk menumbuhkan sikap solidaritas, saling menghargai, bertoleransi, dan menumbuhkan etos semangat berbagi.

Baca Juga: Cina Bantah Tudingan Pelanggaran HAM, tapi Muslim Setempat Takut Puasa Ramadhan

Sebelumnya, Zaskia mengkritik cara masjid di dekat kediamannya membangunkan sahur warga setempat.

Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya, @zaskiadyamecca, Kamis (22/4).

“Cuma mau nanya, ini bangunin model gini lagi HITS katanya?! Trus etis ga si pake toa masjid bangunin model gini?

Apalagi kita tinggal di Indonesia yang agamanya pun beragam. Apa iya dengan begini jadi tidak menganggu yang lain tidak menjalankan Sahur?!

Beneran bingung, ini masjid deket rumah. Pas aku aga kaget-kaget denger di hari pertama, lingkungan pada bilang, ‘lagi hits bangunin model gitu’.

Aku yang asing, atau situasi yang semakin asing, yaa. Buat aku kok enggak lucu, enggak etis, enggak menghargai orang lain. Buat kamu gimana?! Apa aku yang terlalu serius?”

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Zaskia Adya Mecca (@zaskiadyamecca)

Rekan sesama artis pun nampak mengomentari unggahan video Zaskia tersebut.