2024: Tercatat 540 Kematian dari 76.132 Kasus DBD di Indonesia

Kasus DBD Indonesia 2024

Ngelmu.co – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia, meningkat pesat, jika dibandingkan dengan tahun 2023.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mencatat, hingga pekan ke-16 di 2024, sudah ada 76.132 kasus, dengan jumlah 540 kematian.

Kabiro Humas Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, mengungkap data perbandingan itu pada Jumat (26/4/2024).

“Pada periode yang sama di pekan ke-16 tahun 2023, jumlah kasus DBD, sebanyak 25.050 kasus.”

“Dengan kematian, sebanyak 180 kematian,” kata Nadia melalui pesan singkat.

Lebih lanjut, ia juga mengungkap lima kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi. Berikut daftarnya:

  1. Kabupaten Tangerang: 2.540 kasus
  2. Kota Bandung: 1.741 kasus
  3. Kota Bogor: 1.547 kasus
  4. Kabupaten Bandung Barat: 1.422 kasus
  5. Kabupaten Lebak, Banten: 1.326 kasus
Baca juga:

Di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar), sendiri, jumlah warga yang terinfeksi DBD, terus meningkat.

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, ada sembilan warga yang meninggal dari 1.040 kasus DBD; sejak Januari-Maret 2024.

Adapun pada April 2024, jumlah orang yang meninggal, meningkat menjadi 12 dari 1.577 kasus DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes KBB Nurul Rasihan juga bicara.

Ia mengatakan bahwa dari total tersebut, Kecamatan Cililin, menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, yakni 274 kasus.

Disusul Kecamatan Lembang (239 kasus), dan Kecamatan Cipongkor (120 kasus).

Nurul menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab tingginya kasus dan tingkat kematian akibat DBD di KBB.

“Cuaca yang mendukung perkembangan nyamuk aedes aegypti, sebagai vektor penyakit DBD, dan sanitasi yang kurang baik,” tuturnya, Kamis (26/4/2024).

Selain itu, menurutnya, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk juga masih rendah.

“Upaya pencegahan dan pengendalian yang kurang efektif juga dapat berkontribusi pada peningkatan kasus DBD di suatu wilayah,” kata Nurul.

Dinkes KBB sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran DBD.

Termasuk dengan melakukan fogging sebanyak 36 kali, sepanjang April 2024.

Nurul juga meminta, agar masyarakat KBB ikut mencegah penyebaran kasus DBD.

D dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menggunakan cara 3M:

  1. Menguras tempat air,
  2. Menutup tempat air, dan
  3. Mengubur barang yang membuat air tergenang.

“Jadi, pada intinya, masyarakat harus lebih waspada terhadap ancaman nyamuk DBD yang sering menyerang pada siang hari,” pungkas Nurul.