Berita  

Ada Pelecehan Terhadap Nabi Muhammad Pada Soal Ujian SD di Solok

Ngelmu.co – Pada sebuah soal ujian  mapel Pendidikan Agama Islam semester 1 kelas 4, Kecamatan Junjungsirih di Kabupaten Solok Sumatera Barat  ditemukan unsur pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Terang saja kejadian ini segera membuat gaduh. Pasalnya pada soal nomor 13, ada kalimat soal yang berbunyi “sikap Nabi Muhammad yang tidak patut kita teladani”.

Romli Algifari, salah seorang warga setempat menyatakan “Ini adalah penghinaan terhadap pribadi Rasulullah Muhammad sebagai uswatun hasanah, sebaik-baiknya teladan bagi ummatnya”. Ini tentu menjadi diskusi yang sangat bergejolak di sela-sela ramainya kegiatan keagamaan Islam di kabupaten tersebut.
Menurut Romli, pernyataan dalam soal tersebut berusaha menampik pribadi Rasulullah yang sempurna di segala sisinya seperti juga telah dinyatakan oleh Al Qur’an untuk benar-benar menjadi uswatun hasanah bagi ummatnya.

“Pihak berwenang semestinya bertindak tegas dan ada sanksi hukum tentang hal ini, karena ini termasuk pendangkalan aqidah,” imbuh Romli dengan nada gemas.
Di tempat yang lain, anggota DPRD Kab. Solok Nosa Eka Nanda, ikut menyayangkan munculnya soal ujian yang dinilai sangat menyinggung perasaan ummat Islam itu.

Ini bukan tentang radikal, terpancing atau tidak. Namun mengenai masalah tauhid. “Nabi kita manusia mulia Muhammad saw dilecehkan, yang nama beliau disebut-sebut selalu dalam berbagai banyak ibadah. Penduduk langit dan bumi bershalawat untuk beliau. Dari banyak referensi beliau mati-matian menyelamatkan kita manusia dari kesesatan,” tegas Nosa.

 Menurut Aleg yang juga Ketua DPD PKS Kabupaten Solok ini, seharusnya Dinas pendidikan dan bidang SD selektif akan soal-soal ujian untuk  siswa.

”Ini bukti proses pengawasan dalam pembuatan soal tidak berjalan baik. Harusnya mereka selektif sebelum soal ini dicetak dan diedarkan kepada siswa,” ucap Nosa dengan nada kecewa.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Solok, Zulkisar M.Pd menyatakan akan segera meminta pihak terkait pembuatan soal ini untuk mengklarifikasi persoalan yang mengusik kenyamanan ummat islam di daerah yang sangat Islami itu.

“Hari ini semua yang terkait dengan pembuatan soal itu akan kami panggil ke dinas pendidikan. Mulai dari pengawas, K3S, Kepala Sekolah  yang mengirim pembuat soal tersebut, guru pembuat soal serta yang merevisi soal tersebut. Terimakasih atas kepedulian kita semua,” ungkap Zulkisar melalui pesan Whatsapp nya seperti dituturkan oleh indeksnews.com.