Berita  

Cara Bima Arya Umumkan Aturan Ganjil Genap Pemkot Bogor Jadi Sorotan

Bima Arya Ganjil Genap Bogor

Ngelmu.co – Wali Kota Bima Arya Sugiarto, mengumumkan pemberlakuan aturan ganjil genap nomor kendaraan di Kota Bogor, Jawa Barat, melalui sebuah video berdurasi kurang dari satu menit, yang ia unggah di akun Instagram pribadinya, @bimaaryasugiarto, Kamis (4/2) lalu.

“Assalamu’alaikum, warga Bogor dan juga warga Jakarta, dan sekitarnya, Kota Bogor akan memberlakukan kebijakan ganjil genap, mulai hari Sabtu, tanggal 6 Februari,” tuturnya di awal video.

“Sabtu-Minggu, ganjil genap, dan minggu depannya lagi, Jumat, Sabtu, Minggu, akan diberlakukan kebijakan ganjil genap, bagi seluruh kendaraan roda empat dan roda dua di Kota Bogor,” imbuhnya.

Kapolresta Kota Bogor, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, yang ada di samping Bima, juga ikut menyampaikan imbauan.

“Saya mengingatkan kepada semua pengendara, baik roda empat ataupun roda dua, baik warga Bogor ataupun luar Bogor, maka pada tanggal sesuai dengan pelat nomor Anda, akan kami putar balikan, untuk kembali ke tempat asal.”

Lebih lanjut, Bima menegaskan, “Silakan pastikan, Anda hanya akan boleh masuk dan berkendara di Kota Bogor, apabila pelat nomor Anda sesuai dengan tanggal itu, untuk mengurangi kerumunan semaksimal mungkin di Kota Bogor. Terima kasih. Assalamu’alaikum.”

Baca Juga: Anies Satu-satunya Tokoh Indonesia yang Masuk Daftar 21 Heroes 2021 TUMI

Namun, yang menjadi perhatian publik bukan hanya isi dari imbauan Bima, tetapi juga cara yang dipilihnya untuk menyampaikan informasi.

“Mengumumkan aturan lalu lintas sambil berdiri di atas kendaraan yang melaju di jalan raya tanpa mengenakan helm,” cuit akun @tweetspiring.

“Cuma pengen ngasih info kebijakan ganjil genap, sebenernya bisa ambil video yang biasa-biasa aja, ga perlu mempertaruhkan nyawa videografer dan timnya,” kata @erickmanurung.

“Ya, kalo tetap mau yang kaya gitu, just for the sake of pencitraaan sih, ya, boleh aja, tapi pake camera rig lah. Modal,” sambungnya, mengkritik.

Cuitan itu pun langsung mendapat respons beragam dari sesama pengguna media sosial Twitter.

“Orang Pemkot kaga ada dana, ya, buat sewa rig? Kalo sampek berosot itu videographer bisa wassalam, lho,” tutur @bayurizkinur.

“Rem mendadak yang potensi celaka malah empat orang, videografer dan tiga orang kanan kiri yang peganginnya,” ujar @DimsumHangat.

“Pak @BimaAryaS, besok-besok beli gopro + suction cup aja, Pak. Jauh lebih murah dan aman,” imbau @efahmi.

Baca Juga: Politikus PDIP, “Kalau saat Ini Anies Banyak dapat Penghargaan, Itu ‘kan Buah Kerja Keras Pendahulunya”

Terlepas dari komentar warganet, Bima Arya, menegaskan aturan ganjil genap ini tidak untuk menghambat produktivitas warga.

Sebab, mereka yang harus keluar rumah untuk bekerja serta memiliki tujuan jelas, akan mendapat kelonggaran [dibolehkan melintas].

“Jadi ganjil genap ini ditujukan, tidak untuk menghambat produktivitas, tetapi ditujukan untuk prokes,” kata Bima Arya, di Balai Kota Bogor, mengutip Detik, Jumat (5/2) lalu.

“Pertama, [ganjil genap] berlaku untuk orang-orang yang tidak jelas tujuannya,” imbuhnya.

“Tetapi yang berkegiatan, bekerja, melayani publik, ekonomi, ini masih bisa, tetapi jika tidak ada kejelasan kegiatannya, kami akan minta putar balik,” sambungnya lagi.

Maka Bima mengingatkan, setiap pekerja yang ingin melintasi Kota Bogor [saat ganjil genap berlaku], wajib menunjukkan identitas pekerjaannya, atau keterangan dari tempatnya bekerja.

Polisi, juga akan melakukan tindakan diskresi terhadap keperluan warga yang mendesak.

“Kalau memang bisa menyampaikan identitas dan keterangan terkait produktivitas, mungkin mengantar sembako, ojol, dan sebagainya, serta bisa dibuktikan, kalau karyawan bisa menunjukkan name tag dan sebagainya, itu pasti kita bebaskan.”

Demikian penjelasan dari Kapolresta Kota Bogor, Kombes Susatyo.

“Kami juga punya diskresi dalam pelaksanaannya, kalau ada yang mendesak misalnya, mau ke rumah sakit, dan sebagainya, tidak masalah dan tidak usah khawatir,” lanjutnya.

Susatyo juga menegaskan, pemberlakuan ganjil genap tersebut bukan upaya untuk mengurai kemacetan.

Pasalnya, tujuan utama adalah untuk menekan angka positif COVID-19.

“Kami tekankan adalah bahwa masyarakat, harus sadar bahwa ini terkait prokes, seiring dengan meningkatnya angka [kasus COVID-19] yang sangat tinggi di Kota Bogor,” pungkas Susatyo.