Berita  

Jubir Satgas Kota Medan Bikin Publik Bingung soal ‘Bukan Kerumunan, tapi Banyak Manusia’

Jubir Satgas Medan Kesawan City Walk Bukan Kerumunan

Ngelmu.co – Pernyataan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan Mardohar Tambunan soal ‘bukan kerumunan, tapi banyak manusia’, membuat publik kebingungan.

Mereka pun ramai-ramai merespons, melalui media sosial, khususnya Twitter, sebagaimana Ngelmu kutip, Selasa (27/4).

“Iya, Pak, iya. Memang bukan kerumunan itu, melainkan cuman banyak manusia,” kata @rocketbbydolls.

“Yang bikin kerumunan itu, ya, mudik, ketemu orang tua, keluarga, dan lain-lain, karena lama ga ketemu, kalo ketemu, ya, pasti bikin gaduh, terus jadi kerumunan deh. Iya, ‘kan?” imbuhnya, menyindir.

“Negara lain mengatasi Covid dengan lockdown di awal, wkwk land dengan deny [menyangkal] di awal, ganti-ganti istilah kemudian,” ujar @septyaanissa, tertawa.

“Ini negara kagak usah punya pelawak, soalnya pejabatnya lawak semua,” tutur @ethereaaIx.

“Semenjak diferensiasi antara mudik dan pulang kampung, pernyataan serupa yang kayak gini jadi sering muncul, ya,” tulis @starklightyear.

“Indonesia negeriku, Satgas-nya lucu-lucu,” ucap @onesajaaa.

“Same energy with mudik itu berbeda dengan pulang kampung,” cuit @rahanindya_.

‘Bukan Kerumunan’

Sebelumnya, kegiatan pusat kuliner di Kesawan City Walk, Jalan Ahmad Yani, Kota Medan, menimbulkan kerumunan.

Pada Sabtu (24/4) malam lalu, jumlah masyarakat yang datang pun membeludak.

Bahkan, mereka terlihat tak menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, seperti menjaga jarak.

Namun, Mardohar membantah terjadinya kerumunan di sana.

Sebab, menurutnya, potret itu terjadi hanya karena banyak manusia yang mendatangi kawasan tersebut.

“Bukan kerumunan di situ, tapi banyak manusia di situ, kendatipun kita, berbagai pihak, langsung turun ke situ.”

“Jadi, siapa yang duluan mendapat informasi dari CCTV, bahwa terjadi kerumunan, siapa pun, dari kita langsung turun memecahnya.”

Demikian penjelasan Mardohar soal keramaian yang terjadi, Senin (26/4), mengutip CNN.

Wali Kota Medan Bobby Nasution, sambungnya, juga ikut turun memantau Kesawan City Walk, Sabtu (24/4) malam.

Lebih lanjut, Mardohar mengeklaim, semua telah berjalan baik, dan tidak ada masalah.

“Malam Minggu itu semua sudah terpantau, mulai terpantau dengan suhu, cuci tangan, dan jika mereka berkumpul, langsung diantisipasi oleh petugas yang berjaga,” tuturnya.

“Baik Satgas [pun] Dinas Perhubungan. Mudah-mudahan, berjalan baik,” imbuh Mardohar.

“Hari Minggu juga karena hujan, sehingga sepi. Itu terus kita laksanakan pengawasan,” jelasnya lagi.

Mardohar juga menekankan, jika banyak manusia di lokasi, maka tim akan langsung mengimbau pengunjung untuk menggunakan masker dan tak berkerumun.

“Kalau buka masker, makan sajalah, jadi tidak ada yang tidak terpantau, kok,” akuannya.

“Kita sangat respons, kok, atas pertemuan Gubernur dan pak Wali Kota,” sambung Mardohar.

“Kalau keramaian itu, di mana-mana yang namanya UKM, pasti ramai,” lanjutnya lagi.

Petugas pun, kata Mardohar, akan membubarkan, jika terjadi kerumunan di lokasi.

“Bagaimana kita membubarkan, kalau tidak ada kerumunan?” ucapnya, bertanya.

“Pembubaran yang kita lakukan, jika ada keramaian di lokasi itu. Jadi, kalau di lokasi itu hampir menumpuk, langsung kita datangi,” bebernya.

Pengakuan Wali Kota Medan Bobby

Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, diketahui, telah menegur Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Tak lain karena ia menilai, kegiatan di Kesawan City Walk, telah melanggar aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Bobby, memang telah menjadikan kawasan Kesawan City Walk sebagai pusat kuliner dan budaya.

Digadang-gadang, kawasan kota tua itu juga akan menjadi The Kitchen of Asia.

Sejak itulah, lokasi tersebut menjadi tempat berkerumun. Pengunjung yang datang juga tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti tidak menjaga jarak.

Sebagai informasi, dalam aturan PPKM Mikro yang dikeluarkan Gubernur Sumut Edy, tempat usaha hanya boleh buka hingga pukul 21.00 WIB.

Itu mengapa, dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Mikro Sumut di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Rabu (21/4) lalu, Bobby mengaku.

Bahwa, jam operasional di kawasan Kesawan City Walk yang hingga pukul 24.00 WIB, melebihi aturan PPKM Mikro.