Berita  

Kata BMKG Usai Terdengar Ketukan Misterius dari dalam Bumi di Sumenep

BMKG Misterius Sumenep
Tim BMKG Pasuruan memasang seismograf di lokasi sumber bunyi misterius dari dalam bumi di Sumenep. Dok. Istimewa

Ngelmu.co – Muncul bunyi misterius dari dalam tanah yang disertai getaran, membuat warga Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Jawa Timur (Jatim), heboh.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Geofisika Tretes, Pasuruan pun mengambil langkah.

BMKG kemudian menyurvei dan memasang alat pengukur getaran (seismograf) di tempat munculnya ketukan misterius dari bawah tanah.

Tepatnya di Dusun Tengah, RT 07/RW 02, Desa Moncek Tengah, Sumenep.

Namun, ada kelemahan pengukuran dengan seismograf tersebut.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Tretes Suwarto, menyebut, secara teknis seismograf tidak bisa mendeteksi secara langsung pada kesimpulan apa yang menyebabkan bunyi misterius disertai getaran yang didengar dan dirasakan warga.

“Kami dari BMKG Pasuruan, membawa alat, seismograf, alat untuk mendeteksi getaran gempa dan getaran tanah.”

“Kami pasang di lokasi untuk merekam getaran-getaran,” kata Suwarto, Senin (14/8/2023).

“Secara teknis memang sulit, ya, menyimpulkan penyebab dari suara dan getaran itu.”

“Karena memang di satu sisi kejadiannya di bawah tanah, kemudian tidak terlihat lah, gampangnya seperti itu.”

Selain itu, ada kelemahan lain jika pengukuran dilakukan dengan seismograf.

Baca juga:

Menurut Suwarto, data-data yang dihasilkan seismograf ini tidak bisa membuat BMKG, sampai pada kesimpulan penyebabnya secara langsung.

Butuh data pembanding dari metode dan peralatan lain.

“Dengan seismograf ini tidak bisa menyimpulkan. Tidak bisa mengetahui apa penyebabnya secara langsung.”

“Butuh data-data lain dengan metode-metode lain, peralatan lain, bisa dengan geolistrik, geomagnetik, atau juga dengan gravitasi.”

“Nah, itu memang harus terintegrasi,” jelas Suwarto.

Sebab, lanjutnya, seismograf hanya merekam getaran. Dari getaran tersebut, personel BMKG, akan menganalisis.

Di antaranya yang bisa disimpulkan adalah data tentang lapisan tanah.

“Seperti di Moncek Tengah ini ketebalan tanahnya berapa, kemudian densitas atau kekerasan batuannya seberapa.”

“Nah, itu yang bisa kami dapatkan dari seismograf ini, juga kecepatan rambat gelombang.”

“Jadi, memang untuk menyimpulkan ke arah penyebab, butuh data-data lain,” kata Suwarto.

Suwarto menanggapi dugaan dari Pakar ITS yang menyebutkan kemungkinan adanya rongga di bawah tanah tempat sumber bunyi misterius berasal.

Menurutnya, alat yang dibutuhkan bisa menggunakan geomagnet atau geolistrik.

“Nah, ada tidaknya rongga itu, mungkin lebih tepat dengan geomagnet atau dengan geolistrik, karena sifatnya juga lokal ini.”

“Kecil ‘kan areanya? Nah, di kami enggak punya alatnya. Harapannya dari teman-teman ITS dan ITN yang mau survei itu bisa terintegrasi nanti datanya,” tutur Suwarto.

BMKG Pasuruan mengirimkan tiga personel–termasuk Suwarto–ke lokasi untuk bermalam dan merekam getaran.

“Kami ada tiga personel, termasuk saya. Sekarang ini alatnya sudah terpasang, rencana sampai besok pagi akan kami rekam getarannya.”

“Nanti kami lihat datanya, perkembangannya seperti apa,” ujar Suwarto.

Ketukan Misterius dari dalam Tanah

Sebenarnya, bunyi misterius dari dalam tanah ini sudah terdengar sejak 10 hari terakhir.

Namun, kembali muncul dengan suara lebih nyaring disertai getaran pada Sabtu (12/8/2023).

Warga menyebut, bunyi dan getaran itu muncul sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Menurut warga, pusat bunyi dan getaran itu berada di area tempat berdiri tiga bangunan di Dusun Tengah, RT 07/RW 02, Desa Moncek Tengah.

Rumah beserta akses jalan di depan ketiga bangunan itu kini disterilkan dengan garis polisi.

BPBD Sumenep juga telah berkoordinasi dengan tim ahli geologi dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Namun, tim ahli ITN Malang yang tadinya direncanakan hadir hari ini, menunda kedatangan; karena ada aktivitas lain.