Berita  

Kejahatan Apa yang Sambo Tutupi Sampai Yosua Harus Mati? Hancur Hati Rosti!

Kejahatan Sambo Yosua Mati

Ngelmu.co – Betapa hancur hati Rosti Simanjuntak, karena anaknya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J), tewas di tangan atasannya sendiri; Ferdy Sambo.

“Saya sebagai ibu kandung Yosua yang telah mendidik untuk menghormati atasannya, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, di sini saya sebagai ibu, harus mengutarakan hancurnya hati saya.”

“Anak kandung saya yang saya lahirkan, saya besarkan sebagai titipan Tuhan, yang membanggakan dan menghormati bapak sebagai atasannya.”

“Kejahatan apa yang harus bapak tutupi untuk menginginkan kematian anak saya, Yosua? Apa saja yang mau ditutupi? Kami tak habis pikir sebagai ibu.”

Demikian pernyataan Rosti yang berurai air mata saat menjadi saksi dalam sidang Sambo dan Putri di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).

@ngelmuco Ayahanda #BrigadirJ (#YosuaHutabarat), meminta agar #FerdySambo dan #PutriCandrawathi melepas masker mereka di persidangan. Alasannya jelas, agar #SamuelHutabarat mengenali, jika yang hadir di sidang benar-benar #Sambo dan #Putri ♬ Sang Dewi – Lyodra & Andi Rianto

Rosti juga mengatakan, sebagai seorang polisi, Sambo seharusnya melindungi orang, dan memberi sanksi hukum ke anaknya, jika memang bersalah.

“Kalau ada kekurangan, bapak bisa bijaksana dengan memberikan sanksi,” tegas Rosti.

“Tapi dengan sadisnya, dengan keadaan mata terbuka, anak saya bapak habisi nyawanya, bapak rampas. Itu adalah hak Tuhan!”

“Kata bapak, saya dengarkan di media, bapak adalah ciptaan Tuhan. Pemberitaan di media, bapak adalah ciptaan Tuhan yang seiman dengan kami.”

“Anak saya, Yosua, yang sudah bapak habisi. Dengan tegasnya bapak tidak bergeming untuk memberikan penjelasan ke anak saya, memberikan pembuktian, untuk sekejap, Bapak Ferdy Sambo, hancurnya hati saya!”

Baca Juga:

Rosti juga meminta agar Sambo, segera bertobat dan memohon ampun kepada Tuhan.

Ia pun mengaku, tidak akan pernah lupa dengan perbuatan Sambo, yang tega menghabisi nyawa anaknya.

“Mohon segera sadar, bertobatlah, Pak! Tetesan darah anak saya, itu jeritan tangisan anak saya, mungkin ini tidak terlupakan dari hati seorang ibu yang susah payah melahirkan, membesarkan anak saya yang sudah bapak hancurkan.”

“Tidak pernah mengeluh seberapa tugasnya, tidak pernah bercerita atas apa yang kurang, tetap mengabari yang baik.”

“Buat Ferdy Sambo, segera sadar, bertobat, hidup ini tidak kekal dan abadi. Kalau Tuhan kehendaki, semua akan musnah, apa yang kita tabur, akan kita tuai,” ujar Rosti.

Selain kepada Sambo, Rosti juga menyampaikan pesan kepada Putri. Ia meminta agar istri Sambo itu memulihkan nama baik Yosua.

“Anak saya, Yosua, tolong pulihkan namanya dari fitnah dan kebohongan ibu. Sudah terbunuh anak saya, bu. Sudah puas kalian?”

“Jadi, ibu sadarlah, terlalu kejam, terlalu kejam seorang ibu melihat, mengetahui, mendengar.”

“Ibu punya mata, ibu diberi Tuhan hati nurani, tapi sia-sia sudah. Jadi, tobatlah, berkata jujur, agar arwah anak saya tenang,” tegas Rosti.

Baca Juga:

Dalam sidang tersebut, Sambo didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua.

Perbuatan yang dilakukan bersama-sama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf.

Sambo diadili dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Selain itu, Sambo juga didakwa merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Yosua.

Sambo didakwa dengan UU 19/2016 tentang Perubahan atas UU 11/2008 tentang ITE dan KUHP.