Berita  

Kekhawatiran Dokter Malaysia Sebut Indonesia ‘Bom Waktu’ COVID-19

Musa Mohd Nordin

Ngelmu.co – Bicara soal pandemi virus Corona, seorang dokter di Malaysia, Musa Mohd Nordin, mengaku khawatir dengan Indonesia, hingga menyinggung perihal ‘bom waktu’.

Hal itu ia sampaikan saat membahas kemampuan negara dalam menangani COVID-19, seperti dikutip Ngelmu dari kanal YouTube Astro Awani, Rabu (8/4).

Pada wawancara dengan stasiun televisi setempat itu, Dr Musa, awalnya meminta pemerintah Negeri Jiran, agar memberikan teladan terkait jaga jarak, serta tegas dalam bertindak.

Ia juga meminta, untuk di-berlakukannya lockdown total, terutama pada zona merah COVID-19 di Malaysia, agar tak ada oknum yang keluar wilayah.

“Hotspots ini mesti kita lockdown 100 persen, dengan Perintah Kawalan Pergerakan yang lebih kuat. Kalau tidak, dia keluar,” tegasnya.

Di akhir percakapan itu, Musa menyampaikan keresahannya atas situasi di Indonesia.

Bahkan, ia sampai menyebut negara ini sebagai bom waktu klaster penyebaran COVID-19.

Maka Musa pun mengimbau pemerintah Malaysia, untuk memperketat perbatasan negara.

“Saya risau (dengan) Indonesia. Indonesia adalah sebuah bom waktu,” tuturnya.

“Kita harus kendalikan perbatasan kita. Jika tidak, itu akan menjadi klaster besar COVID-19. Wallahu a’lam,” pesan Musa.

Sebelumnya, Kamis (2/4) lalu, Kementerian Kesehatan Malaysia, mengungkap data bahwa persentase kematian akibat Corona di Indonesia, merupakan yang tertinggi di Asia, serta nomor dua di dunia, setelah Italia.

Informasi itu bukan berasal dari Kemenkes Indonesia, melainkan Kemenkes Malaysia.

Pemerintah setempat mengumpulkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta pusat kesehatan nasional.

Itu sebabnya, Musa meminta, diberlakukannya karantina total bagi pendatang dari luar negeri.

“Yang balik dari London, Italia, Iran, Anda harus memastikan mereka di-tempatkan di lokasi terpisah, pusat isolasi, rumah sakit sementara, tak boleh balik kepada keluarga mereka. Isolasi dengan keluarga adalah kegagalan besar,” ujarnya.

Hingga Kamis (9/4) pagi, Indonesia sudah mencatatkan 2.956 kasus positif COVID-19, dengan 222 kesembuhan, dan 240 kematian.