Berita  

Ketua JoMan yang Jadi Saksi Munarman, Lengser dari Kursi Komisaris

Ketua JoMan Saksi Munarman

Ngelmu.co – Ketua relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer (Noel), lengser dari kursi komisaris anak perusahaan BUMN; PT Mega Eltra [anak perusahaan PT Pupuk Indonesia].

Noel Lengser dari Kursi Komisaris

Waktunya tepat satu bulan, usai yang bersangkutan menjadi saksi; meringankan terdakwa kasus dugaan terorisme, Munarman.

Seperti diketahui, pada 23 Februari 2022, Noel memberikan kesaksiannya tentang sosok Munarman, dalam persidangan; di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

“Saya tidak mau menggadaikan integritas saya, atau bernegosiasi dengan jabatan saya. Saya tidak mau.”

“Jadi, saya tegaskan sekali lagi, saya tidak pernah mau merusak integritas saya, hanya karena sebuah jabatan.”

Demikian tutur Noel, dalam konferensi pers di kantor PT Mega Eltra, Jakarta, Kamis (24/3/2022) kemarin, mengutip Detik.

“Saya bilang, saya tidak haus jabatan,” sambungnya.

“Jadi, jangan kira, karena jabatan saya, saya harus ngemis-ngemis dan lobi-lobi sana sini untuk tidak dicopot,” jelas Noel.

“Tidak mungkin. Saya tidak akan melakukan hal itu,” tegasnya lagi.

Bermotif Politik?

Noel menilai, pencopotannya bermotif politik. Ia menduga, keputusan ini berkaitan dengan kritiknya terhadap sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.

“Karena saya lihat, bahwa pemberhentian saya sangat bermotif politik sekali,” sebutnya.

“Karena saya melihatnya, ada di lingkaran presiden, yang memiliki dendam dan benci terhadap diri saya,” lanjut Noel.

Baca Juga:

Meski demikian, Noel tidak membeberkan identitas menteri yang ia maksud.

“Saya tahu semua, di lapangan siapa, aktornya siapa. Saya tahu semua,” sebutnya.

Noel juga makin yakin, bahwa pencopotannya bermotif politik, usai mendapat penjelasan dari Kementerian BUMN.

Rekomendasi Istana?

Noel, mengaku mendapat penjelasan dari Kementerian BUMN, bahwa pencopotannya adalah rekomendasi lingkaran Istana.

“Info yang saya dapat seperti itu, karena BUMN, alasannya, rekomendasi pencopotan saya ini direkomendasikan dari Istana,” ungkapnya.

“Orang itu, yang pasti… karena narasi dan demo-demo di BUMN, sampai mau ke gereja saya,” sambung Noel.

“Mereka teriak-teriak terorisme, tapi perilaku mereka kayak teroris,” imbuhnya lagi.

“Kantor saya apa urusannya sama ini? Ke rumah dan gereja saya. Kok, diteror? Bahaya banget orang-orang itu,” kata Noel.

Lebih lanjut, ia mengaku akan membongkar hal ini.

“Semua kejadian dan aib ini. Saya bisa identifikasi arahnya ke mana, ‘kan saya punya teman di Istana,” ujarnya.

“Saya bukan orang di luar Istana, saya pendukungnya presiden. Bukan pendukung menteri,” ucap Noel.

Sidang Munarman Jadi Momentum?

Noel juga menyampaikan dugaannya, bahwa pencopotannya berkaitan dengan keputusannya menjadi saksi meringankan Munarman.

“Karena ada beberapa kebijakan menteri yang selama ini saya kritik, dan mereka mencari momentum.”

“Momentumnya pas-lah, kemarin, menjadi saksi yang meringankan Munarman,” kata Noel.

“Saksi yang meringankan, bukan saksi yang membebaskan,” sambungnya.

Menurut Noel, ada pihak yang mencoba memberi pesan, berbunyi, “Hai, lihat, kami akan copot kamu.”

“Dan itu dibuktikan, dengan sekarang saya dicopot, tapi saya jawab lagi, ‘Hai, saya tidak tunduk dan saya tidak mati’,” tegas Noel.

Ia mengaku akan tetap berdiri, mengepalkan tangannya.

“Karena saya bukan orang yang ketika ditekan tunduk, ketika dicopot saya mati. Tidak,” tutur Noel.

“Saya akan bangkit dengan kepalan tangan saya, karena saya tidak akan pernah bisa dibungkam dengan hal murahan seperti ini,” pungkasnya.