Berita  

Kondisi Negara Memburuk, 9 Menkes Ini Rela Lepas Jabatan

Menkes Mundur COVID Corona

Ngelmu.co – Memburuknya kondisi negara di tengah perjuangan melawan COVID-19, membuat sembilan Menteri Kesehatan (Menkes), dari delapan negara, rela melepas jabatan.

Berikut perjalanan kesembilan Menkes–hingga melepas jabatannya–dikutip Ngelmu, dari berbagai sumber:

Menkes Brasil (1)

Menkes Luiz Henrique Mandetta, rela ‘dicopot’ dari jabatannya, oleh Presiden Brasil, Jair Bolsonaro.

Mereka, sebelumnya memang kerap bentrok, karena berbeda tanggapan dalam menangani wabah virus Corona.

Hal ini, Mandetta, sampaikan lewat cuitan di akun Twitter resminya, @lhmandetta, setelah bertemu dengan Bolsonaro, di istana kepresidenan, Brasilia.

Hubungan mereka, sudah memburuk sejak awal krisis COVID-19.

Ketika Mandetta, mempromosikan isolasi sebagai penahan menahan penyebaran virus, Bolsonaro, justru menganggap itu berlebihan.

Menkes Brasil (2)

Baru sebulan menggantikan Mandetta, Menkes Nelson Teich, mengundurkan diri dari jabatannya.

Dugaan penyebabnya pun tak jauh berbeda, karena berbeda pandang dengan Presiden Bolsonaro, terkait penanganan pandemi.

Sebelumnya, Nelson, diangkat sebagai Menkes, pada 17 April 2020.

Pada Sabtu (16/5), Nelson, mundur. Namun, ia tidak menjelaskan alasan spesifiknya.

Nelson, hanya berterima kasih, karena telah diberi kesempatan. Ia juga mengapresiasi, para tenaga kesehatan yang terus berjuang.

Belakangan diketahui, Nelsom, menolak permintaan Bolsonaro, memberi obat klorokuin untuk pasien COVID-19.

Sebab, WHO, mengatakan belum ada bukti kuat terhadap obat yang disebut-sebut dapat membantu proses penyembuhan itu.

Nelson, juga terang-terangan, tidak terlibat dalam kebijakan pemerintah Brasil, yang berusaha menjalankan ekonomi.

Negara itu, berupaya kembali membuka salon kecantikan, pusat kebugaran, hingga pangkas rambut.

Menkes Chili

Presiden Chili, Sebastian Pinera, ‘mencopot’ Menkes Jaime Manalich, karena kegagalannya mengendalikan pandemi COVID-19.

Pinera menilai, Manalich, tak menjalankan tugasnya dengan benar, hingga menyebabkan negaranya kehilangan ribuan nyawa.

“Ia, tidak berupaya keras untuk menjalankan tugasnya yang berat dan mulia,” kata Pinera, Ahad (14/6) lalu.

Sebelum dipecat, Manalich, dikenal sebagai menteri yang tegas.

Ia, giat mengumpulkan ventilator dan alat pelindung diri yang dibutuhkan rumah sakit, untuk merawat pasien COVID-19.

Manalich, juga rutin memimpin konferensi pers soal perkembangan terbaru wabah virus Corona di negaranya.

Namun, oposisi, wali kota, dan pakar kesehatan, mengkritik Manalich, karena dinilai kurang gesit dalam penanganan.

Menkes Selandia Baru

Menkes Selandia Baru, David Clark, mundur dari jabatannya, terkait blunder dalam respons pemerintah terhadap pandemi COVID-19.

Blunder tersebut, memicu munculnya kembali kasus baru di negara yang sempat menyatakan diri, bebas dari Corona.

Pengunduran diri yang disampaikan pada Kamis (2/7) lalu, juga di-dasari kesalahan pribadi Clark.

Beberapa waktu sebelumnya, ia, melanggar aturan pembatasan sosial yang diberlakukan negara.

“Semakin jelas bagi saya, bahwa kelanjutan peran saya, telah mengganggu respons pemerintah secara keseluruhan, terhadap COVID-19 dan pandemi global.”

Akuan Clark, dalam konferensi pers di parlemen Selandia Baru.

“Saya, mengambil tanggung jawab penuh atas keputusan yang dibuat dan diambil, selama saya menjabat sebagai Menteri Kesehatan,” tegasnya.

Menkes Ekuador

Menkes Ekuador, Catalina Andramuno, mundur dari jabatannya, pada Sabtu (21/3) lalu.

Ia mundur, saat kasus COVID-19 di negaranya meningkat tajam.

Tepatnya melonjak ke angka positif 533 kasus, dengan tujuh kematian baru.

Padahal, beberapa hari sebelumnya, kasus COVID-19 di sana, masih berada di kisaran 100.

Menkes Belanda

Menkes Belanda, Bruno Bruins, mundur dari jabatannya, pada Kamis (19/3) lalu.

Sehari sebelumnya, ia mengalami kolaps, akibat kelelahan bekerja memimpin penanganan COVID-19.

Menkes Rumania

Menkes Rumania, Victor Costache, mundur dan diganti oleh wakilnya, Nelu Tataru.

Ia mundur dari jabatan, saat negaranya berjuang menahan penyebaran virus Corona.

Ratusan dokter dan perawat pun saat itu dinyatakan positif. Belum lagi peralatan medis yang disebut kurang memadai.

Menkes Karakalpakstan

Menkes Karakalpakstan, Doniyor Khojiyev, mundur dari jabatannya, tanpa alasan yang jelas.

Namun, keputusan Presidium Jokarga Kenes dari Republik Karakalpakstan, menunjuk Otajon Khamroyev, sebagai pengganti.

Menkes Ceko

Menkes Republik Ceko, Adam Vojtech, juga mundur dari jabatannya secara mendadak.

Ia mengambil keputusan itu, setelah Ceko, mencatat kenaikan kasus harian positif COVID-19.

Vojtech, menyebut pengunduran dirinya sebagai Menkes, tak lain untuk mencipta solusi terhadap penanganan Corona di negaranya.

“Saya menjalankan pekerjaan dengan hati, dan (bersama) kolega saya,” tuturnya, dalam konferensi pers, Senin (21/9).

“Banyak perubahan yang telah diterapkan dalam tiga tahun terakhir,” sambung Vojtech.

“Saya, ingin berterima kasih kepada Perdana Menteri, atas kepercayaan yang ia berikan kepada saya.”

“Dan karena telah memercayakan saya dengan manajemen ini.”

“Terima kasih kepada paramedis atas pekerjaan mereka. Terima kasih kepada rekan-rekan saya di kementerian.”

“Saya berterima kasih kepada semua warga yang menyatakan dukungan mereka kepada saya.”

Vojtech, menjabat sebagai Menkes, selama kurang dari tiga tahun, sejak diangkat pada Desember 2017, oleh Presiden Milos Zeman.

“Saya tidak perlu malu,” pungkasnya.

Baca Juga: Sorotan Media Asing Tertuju pada Jokowi yang Masih Percaya Menkes Terawan

Kabar pemecatan serta pengunduran diri sembilan Menkes di delapan negara ini, juga sampai ke telinga masyarakat Indonesia.

Penambahan kasus harian yang belum juga melandai, membuat publik pun mengomentari kinerja Menkes Indonesia, Terawan Agus Putranto.

“Indonesia mah Menkes-nya cengengesan, entar juga sembuh sendiri,” sindir @jokoselong.

“Menkes Indonesia, kapan?” tanya @AgungJaber.

“Menkes di sini malah hilang ga tau ke mane, terakhir liat suruh pake masker doang,” kata @Imam_Alfarizii.

“Tapi Terawan, ga mundur-mundur, ya?” tanya @maungngomul.

“Nunggu Jenderal Terawan, mundur,” kata @yunaidi_indra.

Terlepas dari komentar warganet, hingga Rabu (22/9) sore, kasus positif COVID-19 di Tanah Air, berada di angka 252,923.

Di mana 184,298 orang telah dinyatakan sembuh, sementara 9,837 lainnya, meninggal dunia.