Berita  

Meninggal, Dokter 28 Tahun Ini Salah Satu Relawan Uji Vaksin COVID-19

Dr Joao Pedro Feitosa

Ngelmu.co – Joao Pedro Feitosa, merupakan seorang dokter, yang menjadi salah satu relawan uji klinis vaksin COVID-19, AstraZeneca, di Brasil.

Para pejabat setempat, pada Rabu (21/10), menyampaikan jika yang bersangkutan, meninggal dunia.

Petugas medis berusia 28 tahun itu, selama ini menjadi salah satu perawat pasien COVID-19.

Mengutip Mirror UK, Pedro, adalah dokter muda yang baru saja lulus, dan tinggal di Rio de Janeiro.

Kabar lain menyebut, ia, meninggal karena komplikasi COVID-19, saat tengah menjadi relawan uji coba vaksin AstraZeneca.

Tetapi hingga berita ini ditulis, masih belum jelas kebenaran terkait bagaimana Pedro, tertular Corona.

Baca Juga: Tak Ingin Brasil Jadi Kelinci Percobaan, Presiden Tidak Akan Beli Vaksin Sinovac

Pernyataan lain, menyebut Pedro, meninggal setelah menerima plasebo, bukan suntikan vaksin AstraZeneca.

Ketidakpastian kabar ini juga muncul, karena pihak AstraZeneca, enggan berkomentar lebih lanjut.

Menurut mereka, hal ini berkaitan dengan rahasia dan syarat uji klinis.

Meski demikian, uji klinis vaksin COVID-19 AstraZeneca, terus berlanjut.

“Kami dapat mengonfirmasikan, bahwa semua proses peninjauan yang diperlukan telah diikuti.”

Jelas juru bicara AstraZeneca, Brendan McEvoy.

“Semua peristiwa medis yang signifikan, dinilai dengan cermat oleh penyelidik uji coba, komite pemantau keamanan independen, dan pihak berwenang.”

“Penilaian ini tidak menimbulkan kekhawatiran tentang kelanjutan studi yang sedang berlangsung.”

Oxford, pun telah mengonfirmasi bahwa kematian relawan uji klinis vaksin COVID-19, mendapat tinjauan dari komite independen.

“Setelah penilaian yang cermat atas kasus ini di Brasil, tidak ada kekhawatiran tentang keamanan uji klinis dan tinjauan independen, selain regulator Brasil, telah merekomendasikan agar uji coba tersebut dilanjutkan.”