Berita  

Mensos Risma, Ancaman Pindah ke Papua Itu Maksudnya Gimana?

Mensos Risma Pindah Papua

Ia melampirkan tautan berita bertajuk, ‘Risma Ancam ASN Tak Becus: Saya Pindahin ke Papua’.

Lalu, mengetwit, “Saya lahir dan besar di Papua. Ayah saya dulu Lurah pertama di Jayapura.”

“Kami tinggal di kaki bukit, enggak jauh dari pantai,” sambung Naufal. “Alhamdulillah, bangga sekali jadi orang Papua,” tegasnya.

Sementara akun @MafiaWasit, bertanya, “Izin, Bu Risma. Kenapa harus ke Papua, Bu?”

“Kenapa yang kerjanya jelek, malah [dipindah] ke Papua?” imbuhnya.

“Harusnya justru yang terbaiklah yang [ditugaskan] ke Papua, biar gak jomplang pembangunannya,” sambung akun tersebut.

“Atau minimal, tanya dululah ke saudara-saudara kita di Papua, mau gak dikasih pegawai 2nd gini,” pintanya lagi.

Sebagian besar menilai, pernyataan bernada ancaman terhadap ASN yang Risma ucap, sebagai bentuk rasisme.

“Menteri Sosial, malah ngancem mau mindahin orang ke provinsi termiskin,” tutur @fullmoonfolks. “Rasismenya jelas struktural, kebetulan aja keceplosan.”

Di sisi lain, akun @PutraWadapi, mengingatkan, “Jangan Ibu Risma kira, Papua, sebagai tempat pembuangan ASN yang tidak becus kerja.”

“Kalau ngamuk-ngamuk seperti orang kesurupan di Jakarta, jangan keluarkan statement yang merendahkan Papua,” imbuhnya.

“Pemimpin, kalau tidak becus kerja, sudah pasti bawahan juga tidak becus kerja. Menteri, kok, tidak punya etika,” sambungnya lagi.

Sedangkan pengguna Twitter @EnggalPMT, mengetwit, “Ada orang Surabaya, kerja di Jakarta, ngamuk-ngamuk di Bandung, ngomongin Papua.”

Kembali ke Risma …

Kegeraman Mensos Risma, semakin menjadi, ketika mendapati sejumlah pegawai [Balai Wyata Guna yang berada di dalam kantor] tidak terlihat membantu operasional di dapur umum.

“Kalau aku bikin di sini [dapur umum], itu artinya Kementerian Sosial,” kata Risma, kepada para ASN.

“Bukan Ditjen Linjamsos [saja]. Sehingga tidak ada yang nongol. Ini Kementerian Sosial, kok, masih dikotak-kotak kayak gitu,” sambungnya.