Berita  

Mensos Risma, Ancaman Pindah ke Papua Itu Maksudnya Gimana?

Mensos Risma Pindah Papua

Risma pun mengumpulkan mereka semua di lapangan. “Tolong, ya, teman-teman, saat ini kondisinya dan situasinya, kritis.”

“Ini Kementerian Sosial, jangan memisah-misahkan diri,” tegasnya.

“Ini malah tidak ada yang nongol. Rakyat lagi susah sekarang, tenaga-tenaga kesehatan semua susah,” sambung Risma.

“Tapi semua teman-teman kayak priayi semua, maunya duduk tempat dingin, enggak mau susah-susah,” imbuhnya marah.

Itu mengapa, Risma, meminta para ASN di Balai Wyata Guna, membantu teman-teman Tagana di dapur umum.

Tujuannya tak lain, agar pekerjaan cepat selesai, sehingga pelayanan kepada masyarakat juga dapat berjalan maksimal.

“Tolonglah, rakyat susah saat ini. Teman-teman itu masih beruntung, setiap bulan ada gaji,” ujar Risma.

“Coba yang jualan di luar? Gimana mau ngasih makan mereka, kalau masak telur saja, kayak gitu modelnya,” bentaknya.

“Tolong belajar, teman-teman ini bekerja di Kementerian Sosial, paham?” tutur Risma.

Risma juga menekankan, agar Kepala Balai Wyata Guna, Sudarsono, mengawasi anak buahnya bekerja dengan baik.

“Gimana mungkin aku percaya, Pak? Bapak masak telur saja kayak gitu, itu bisa jam 12 malam [baru] matang,” ucapnya.

“Mau ditambah nasi kotak, ‘Siap-siap, siap’, tapi kerjanya model gitu,” hardik Risma.

“Dengar, saya enggak main-main, enggak ada yang susah buat saya pindahkan ke Papua.”

Kesal dengan Organ Tunggal

Risma, juga kesal dengan organ tunggal yang disiapkan untuk menyambut kedatangannya.

Di depan para pegawai, ia, menegur Sudarsono, dan meminta agar organ tunggal tersebut dibereskan.

“Ini lagi Bapak, ngapain aku disiapi musik segala? Mau tak tendang apa? Memang aku kesenengan apa ke sini?”

Sebagai informasi, dapur umum tersebut untuk memasak telur matang, yang nantinya akan mereka bagi kepada masyarakat juga petugas–selama PPKM Darurat.

Baca Juga: