Berita  

Niat Pecahkan Rekor, Tarik Tambang IKA Unhas Berujung Nahas

Tarik Tambang IKA Unhas

Ngelmu.co – Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengadakan kegiatan tarik tambang pada Ahad (18/12/2022).

IKA Unhas yang bekerja sama dengan Pemkot Makassar, menjadi inisiator acara ini. Mereka berniat untuk memecahkan rekor MURI.

Namun, nahas, tarik tambang dengan jumlah peserta 5.000 orang itu berujung maut.

Menurut Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS, korban meninggal adalah Masyita (43).

Masyita merupakan Ketua RT 001, RW 007, Balla Parang, Rappocini, Kota Makassar.

“Iya, benar. Data yang diperoleh, satu orang meninggal dunia, dan delapan orang luka,” tutur Lando.

“Pada kegiatan tarik tambang, korban ini berada posisi paling belakang di pembatas jalan,” sambungnya.

“Ia jatuh, dan kepalanya terbentur di batu beton pembatas jalan,” imbuhnya lagi.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Ngelmu.co (@ngelmuco)

Sementara berikut adalah identitas 8 korban luka:

  1. Patahuddi, Ketua RT 006, RW 013, Kelurahan Bulu Rokeng, Kecamatan Biringkanayya, Makassar, mengalami lecet pada kaki kanan;
  2. Abd Rahman, Ketua RW 001, RT 002, Kelurahan Bulu Rokeng, Kecamatan Biringkanayya, Makassar, mengalami lecet pada kaki kanan;
  3. Wahida, Ketua RT 001, RW 005, Kelurahan Rappocini, Kecamatan Rappocini, mengalami lecet pada kaki kiri;
  4. Baharuddin, Ketua RT 003, Rw 003, Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakukang, mengalami lecet pada pergelangan kaki kanan;
  5. Mahmud, Ketua RT 001, RW 003, Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini, mengalami lecet pada punggung kaki kanan;
  6. Nurkholis, Ketua RT 004, RW 009, Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini, mengalami Lecet pada betis;
  7. Ihksan, Ketua RT 003, RW 009, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, mengalami lecet pada kaki kiri; dan
  8. Hamid, Ketua RT 007, RW 005, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakukang, mengalami luka robek pada kaki kanan.
Baca Juga:

Nursalim selaku panitia acara, menyatakan tewasnya salah seorang peserta adalah murni kecelakaan.

“Murni kecelakaan, tidak ada kelalaian dari panitia. Kita sudah imbau pakai pengeras suara, menyampaikan prosedur perlombaan itu,” ujarnya.

“Jadi, [korban] berdiri saat tali ditarik, terbentur di pembatas jalan, tidak ada tali putus, dia terbentur,” sambung Nursalim.

Terpisah, Rahmansyah selaku ketua panitia tarik tambang, menyampaikan permintaan maaf serta mengucapkan belasungkawa.

“Tentu selaku panitia penyelenggara, ini kejadian di luar harapan dan prediksi kami. Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi,” pungkasnya.