Berita  

Nurul Ghufron Sebut Pejuang Tak Akan Tinggalkan Gelanggang, Febri Diansyah: Hormat Saya untuk Anda

Febri Diansyah Nurul Ghufron KPK

Ngelmu.co – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, angkat bicara soal pengunduran diri 37 pegawai, dalam setahun ini. Ia, menyebut pejuang tak akan meninggalkan gelanggang, sebelum meraih kemenangan.

“Kami menghormati keputusan pribadi pegawai KPK. Namun, dengan apa pun alasannya, KPK itu bukan tempat santai,” tuturnya, seperti dilansir Detik, Sabtu (26/9).

“KPK adalah candradimuka, bagi para pejuang antikorupsi. Kami tak bangga kepada mereka yang masuk dengan segala kelebihannya,” sambung Ghufron.

“Tapi kami sangat berbesar hati, dan berbangga kepada mereka yang bertahan di dalam KPK,” lanjutnya lagi.

“Bersama kami kini, dengan segala kekurangan KPK saat ini. Pejuang itu, tak akan meninggalkan gelanggang, sebelum kemenangan diraih,” ujar Ghufron.

“Selamat kepada mereka yang masih mampu setia mencintai KPK,” pungkasnya.

Sebagai salah satu yang mengundurkan diri dari KPK, Febri Diansyah, pun menanggapi Ghufron.

“Terima kasih, Pak @Nurul_Ghufron 😊. Hormat saya untuk Anda,” cuitnya, lewat akun @febridiansyah, Sabtu (26/9).

Dalam setahun ini, selain Febri, sudah ada 37 pegawai KPK lainnya, yang mengundurkan diri.

Sebagaimana dirinci oleh Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango.

“Terhitung sejak Januari, sampai awal September, yang saya catat, 29 pegawai tetap, dan delapan orang pegawai tidak tetap,” bebernya, Jumat (25/9).

Baca Juga: 18 Tahun Kenal, Ali Murtado ‘Bongkar’ Siapa Febri Diansyah

Febri, yang mengundurkan diri–meninggalkan jabatannya sebagai Kabiro Humas KPK–mengaku tak terlalu memikirkan penyataan Ghufron.

“Saya percaya, masyarakat yang membaca media, punya kedewasaan berpikir,” ujarnya, seperti dilansir Tempo, Senin (28/9) kemarin.

“Dan juga, bisa membedakan secara jernih, siapa yang pejuang, dan pecundang,” sambung Febri.

“Jadi, bagi saya, tidak penting istilah tersebut, karena masyarakat bisa menilai sendiri,” lanjutnya lagi.

Ketua KPK, Firli Bahuri, menanggapi surat pemberhentian Febri, dengan formal.

“Pak Firli, waktu itu membaca surat tersebut di meja kerja, di ruangan beliau. Setelah itu, Pak Firli bertanya, ‘Setelah ini mau ke mana?’,” cerita Febri.

Menanggapi pertanyaan Firli, ia, menjelaskan beberapa hal tanpa memberi kepastian, ke mana ia akan berlabuh setelah keluar dari KPK.

“Bagi saya, tidak penting saya mau ke mana, yang penting, apa yang mau saya lakukan setelah ini,” kata Febri.

Menurutnya, ia, lebih banyak berbicara dengan Wakil Ketua KPK, Nawawi.

Perpisahannya dengan Nawawi, berlangsung emosional.

“Saat saya serahkan surat itu, dan saya bilang pamit, kami sempat hening dan tak saling bicara,” kata Febri.

“Lalu Pak Nawawi, menengok ke jendela. Pak Nawawi, diam, ada jeda beberapa saat, sebelum saya kembali berbicara,” imbuhnya.

Keadaan kembali cair, saat Febri, berjanji pada Nawawi, untuk tetap menjaga KPK, meski dari luar.

“Terakhir, Pak Nawawi bilang, ibaratkan burung yang sedang terbang, sayap-sayap itu, beberapa bagian patah,” tuturnya.

“Sehingga, sulit bagi saya untuk bisa terbang secara baik, kalau teman satu per satu yang saya kenal dan percaya, keluar,” lanjut Febri, menirukan ucapan Nawawi.

Namun, Febri, meyakinkan Nawawi, bahwa ‘sayap-sayap’ KPK, tak hanya terdiri dari para pegawai.

Tetapi juga harus diperkuat dari ‘sayap-sayap’, dukungan publik.

Baca Juga: Febri Diansyah Mundur: Kondisi Politik dan Hukum Telah Berubah Bagi KPK

Sementara Nawawi, di kesempatan lain, memberi komentar pedas kepada sesama pimpinan lembaga antikorupsi itu.

Baginya, para pegawai KPK, yang akhirnya memilih mundur, seharusnya tidak dipandang sebelah mata.

“Ini bukan soal pejuang dan pecundang, tapi pilihan dengan pemikiran,” kata Nawawi, Ahad (27/9).

“Hargailah mereka yang pergi setelah membangun gelanggang dengan susah payah,” tegasnya.