Berita  

Pabrik Semen China Siap Dibangun di Kalimantan Timur

Pabrik Semen China

Ngelmu.co – Setelah PT Kobexindo Cement menanamkan investasi di Kalimantan Timur (Kaltim), kini giliran Hongshi Holdings yang menyusul. Sekitar 1-2,1 miliar dolar Amerika Serikat, mereka tanam sebagai investasi, untuk pembangunan pabrik semen China, di Kutai Timur, Kaltim.

“Lahan kerja sama (Kobexindo dan Hongshi), tidak bisa dia 100 persen sendiri,” tutur Gubernur Kaltim, Isran Noor, seperti dilansir bisnis.com, Maret 2019 lalu.

Isran menyebut, dalam audiensi dengan Pemerintah Provinsi Zhejiang Republic Rakyat China (RRC) dan Hongshi Holdings, komitmen perusahaan melakukan transfer ilmu dan transfer teknologi adalah hal yang penting.

Selain itu, ia juga menegaskan, agar kerja sama itu bisa menyerap 1.000 tenaga kerja lokal.

Menanggapi hal tersebut, Deputy Director General Hongshi Holdings, Xu Xing mengatakan, pabrik semen China yang rencananya akan memanfaatkan lahan seluas 822 hektare itu, bisa memiliki pegawai hingga 13.000 orang.

Namun, perusahaan tidak bisa menjanjikan penyerapan tenaga kerja lokal untuk divisi teknis dan manajemen, di awal proyek.

“Kami akan menggunakan tenaga kerja lokal secepat mungkin. Berangsur-angsur,” ujar Xu Xing.

Pabrik Semen China, Hongshi holdings Akan Jadi yang Terbesar

Diketahui, nilai investasi dari Hongshi Holdings untuk Bumi Etam diprediksi mencapai sekitar 1 miliar dolar Amerika, atau sekitar Rp14 triliun.

Sedangkan, nilai investasi Hongshi Holdings untuk pabrik semen di negara lain, rata-rata justru mencapai 2,1 miliar dolar Amerika, atau sekitar Rp29,9 triliun, contohnya di Laos.

“Di Indonesia ini akan menjadi yang paling besar perusahaannya (pabrik semen),” kata Xu Xing.

Dalam audiensi tersebut, Hongshi Holdings juga memprediksi, bisa memproduksi 8 juta ton semen per tahunnya, di mana akan berkontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kutai Timur.

“Semoga dalam waktu dekat bisa terealisasi,” pungkasnya.

Sementara Bupati Kutai Timur, Ismunandar mengatakan, saat ini pemerintah kabupaten dan perusahaan Hongshi Holdings masih perlu menyamakan persepsi dan kepastian soal tenaga kerja, juga aspek lingkungan.

“Paling tidak, anak-anak lulusan di sana (Kutai Timur) harus dilatih. Jangan tidak diterima karena tak terlatih. Kalau begitu, kita tolak,” tegasnya.

Ismunandar juga menyebut semua izin atas pabrik tersebut, karena izin pembukaan pabrik semen China itu sudah ada, dengan izin pabrik semen sebelumnya, yakni Kobexindo Cement.

Selain itu, ia meminta kepada Hongshi Holdings, untuk melakukan penataan kawasan di sekitar pabrik, berkaitan dengan adanya lokasi destinasi wisata Karst, di area tersebut.

“Ini (pabrik semen) akan menambah pertumbuhan industri di pesisir. Tentu, ini jadi pusat petumbuhan baru dengan KEK Maloy,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Timur, Wahyu Widhi Heranata menuturkan, perlu adanya jaminan kewajiban menjaga lingkungan.

“Lokasi pabrik ini ‘kan masuk arena Karst, jadi perlu dilihat bagaimana komitmen dan sistem pengelolaan kelestarian lingkungan,” pungkas Wahyu.