Berita  

PKS, NasDem, dan PKB Respons Sindiran AHY

PKS NasDem PKB AHY

Ngelmu.co – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku bersyukur, partainya berada di barisan pendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang diumumkan sebagai pemenang Pemilu 2024.

AHY menyebutkan, partainya malah akan bernasib hancur lebur, jika tetap berada di koalisi lama, yakni Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan.

“Banyak sekali hikmahnya, sekali lagi kita bayangkan, coba kita masih di tempat [koalisi] yang lama, hancur lebur.”

Demikian pernyataan AHY dalam acara buka puasa bersama Partai Demokrat, Sabtu (23/2/2024).

Ia juga menyindir partai-partai anggota Koalisi Perubahan yang menurutnya tidak solid, karena telah melakukan beragam manuver, sebelum proses pemilu selesai.

“Kita tahu, [pemilu] belum selesai, semua sudah ke sana ke mari. Kalau kita di sana kemarin, kita ditinggalkan sendiri,” kata AHY.

Sebagai informasi, awalnya, Demokrat bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sampai Agustus 2023, Demokrat memilih hengkang, setelah Anies, mengambil keputusan.

Anies sepakat untuk berduet dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sebagai pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres).

Demokrat juga mengeklaim jika sebelumnya, Anies sudah ‘melamar’ AHY untuk berpasangan sebagai kandidat di Pilpres 2024.

Demokrat kemudian memutuskan untuk mendukung Prabowo sebagai capres, yang kemudian dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan 58,58 persen suara.

Adapun pasangan Anies-Cak Imin, berada di urutan kedua dengan 24,95 persen suara, sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md memperoleh 16,47 persen suara.

Menurut AHY, partainya mesti mengambil hikmah atas keputusan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo.

Meskipun ia juga tidak menampik, perolehan kursi di parlemen, berkurang.

“Jadi, kita mungkin diajarkan untuk tetap rendah hati. Tidak mendapatkan segalanya untuk terus berjuang,” kata AHY.

Baca juga:

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra juga bicara.

Ia menyatakan, sudah tepat pihaknya beralih koalisi untuk mendukung capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto.

Baginya, pernyataan AHY yang menyebutkan berada di koalisi lama bakal hancur lebur juga sudah benar.

“Jadi sudah tepat lah kalau Mas AHY, menyampaikan, kalau kita masih di tempat yang lama, kita akan hancur lebur, kita akan gagal, kalah di pilpres.”

“Mohon maaf, kalau kita kalah di pilpres, apa yang mau diperjuangkan?” kata Herzaky, Senin (25/3/2024).

Ia menyebutkan, selama 19 tahun, Demokrat telah mengambil pelajaran bahwa berada di luar pemerintahan, tidak memiliki cukup langkah efektif untuk membantu aspirasi masyarakat.

Menurut Herzaky, partai politik (parpol) bakal kesulitan mendorong harapan dari konstituennya, jika tidak memenangkan pilpres.

Respons PKS

Pernyataan AHY yang menyinggung nasib Koalisi Perubahan, menuai respons dari PKS, NasDem, dan PKB.

Ketua Fraksi PKS di DPR RI Jazuli Juwaini, menilai, pernyataan AHY itu sebagai hal yang wajar, karena capres yang didukungnya keluar sebagai pemenang.

“Wajar kalau Mas AHY, senang bergabung dengan KIM [Koalisi Indonesia Maju], karena capresnya, menurut keputusan KPU, menang. Meskipun masih ada ruang gugatan di MK,” kata Jazuli, Ahad (24/3/2024).

Ia menyatakan bahwa semua parpol, punya hak masing-masing dalam menentukan koalisi tempat mereka bergabung.

Respons NasDem

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, balik menyindir AHY dengan menyebut Koalisi Perubahan, bukanlah koalisi yang mencari kursi menteri.

“Kalau tujuannya cari kursi menteri, ya, bukan di Perubahan,” tuturnya, Ahad (24/3/2024).

Seperti diketahui, AHY dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada 21 Februari 2024.

Tepatnya, sepekan setelah Pemilu 2024.

Menurut Ali, pernyataan AHY itu juga menandakan bahwa Demokrat, mengutamakan bergabung ke pemerintahan.

Di sisi lain, ia mengeklaim jika Koalisi Perubahan, bertujuan untuk mengajak masyarakat membuat gagasan, demi membangun Indonesia.

Ali juga berpandangan, Koalisi Perubahan, tidak merasa gagal, karena menurutnya, mereka justru berhasil mengantarkan Anies, menciptakan tren baru dalam kancah politik nasional.

“[Anies] mengubah politik mobilisasi ke politik partisipasi, dan itu kontribusi yang sangat besar yang diberikan Koalisi Perubahan terhadap demokrasi di Indonesia,” jelas Ali.

Respons PKB

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan juga bicara.

Ia mengatakan, perolehan kursi partainya di DPR RI justru melonjak tinggi, karena berada dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Cak Imin.

“Yang pasti, PKB malah meningkat tinggi kursinya,” kata Daniel, Ahad (24/3/2024).

Saat dimintai tanggapan, apakah dari pernyataan AHY, Demokrat terlalu pragmatis, Daniel mengatakan, langkah politik untuk keluar dari koalisi pengusung Anies merupakan pilihan Demokrat sendiri.

“Demokrat sendiri sudah senang dengan pencapaiannya,” tutup Daniel.