Berita  

Tenteng Dokumen Negatif COVID-19, Tes Swab Ungkap 2.090 Orang yang Masuk RI Positif Corona

WNA Dokumen Negatif Swab Test Positif
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Foto: Dokumentasi BNPB.

Ngelmu.co – Hasil tes swab mengungkap, 2.090 orang [pekerja migran Indonesia, pun warga negara asing] yang masuk ke RI, positif Corona.

Sebelumnya, ribuan orang tersebut dapat masuk ke Indonesia, karena menenteng dokumen yang menyatakan mereka negatif COVID-19.

“Kita lihat, bahwa mereka yang membawa dokumen negatif COVID-19, setelah tiba di Tanah Air, diperiksa, tidak sedikit yang positif COVID-19.”

“Pada swab pertama, lebih dari 2.000 orang,” demikian kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo, mengutip Detik.

Ia menyampaikan hal tersebut, saat mengungkap data hingga 30 April 2021, dalam rapat pekanan Satgas COVID-19, Ahad (2/4) kemarin.

Meski berkurang, usai karantina selama kurang lebih lima hari, masih tercatat 884 kasus positif COVID-19 dari kedatangan tersebut.

“Kemudian setelah dikarantina lima hari, swab kedua, ada 884 orang [positif],” sambung Doni.

Lebih lanjut, ia menjelaskan terkait kedatangan pihak dari India.

Satgas COVID-19, mengaku telah menerapkan syarat karantina yang lebih lama, “Hari ini, kita telah melakukan proses karantina yang lebih lama.”

“Kepada mereka yang semuanya berasal atau bepergian dari India,” jelas Doni.

Dari data yang Doni ungkap, kedatangan WNA terbanyak, masih berasal dari India, dengan catatan 40 kasus lebih.

Maka Doni meminta, pengawalan ketat di seluruh pintu kedatangan, baik di bandara hingga pelabuhan.

“Mohon daerah melakukan integrasi seluruh instansi yang ada, agar berada dalam satu komando,” tegasnya.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Kenapa WN India Masuk ke Indonesia?

Pada April lalu, Doni juga merespons laporan dr Benget Saragih [Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes], dalam rapat bersama tim Satgas COVID-19 Riau.

Benget mencatat, WN India masuk ke Indonesia, melalui jalur udara, dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

Doni pun langsung meminta Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk bertindak cepat.

“Saya baru tahu nih ada WNA bisa masuk ke Indonesia. Ini informasi penting, tolong didalami,” kata Doni, Rabu (21/4) lalu.

“Karena kita ini masih melakukan pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya Kitas, di luar itu tidak boleh,” imbuhnya.

“Dirjen Imigrasi dan Kemlu, tolong jangan sampai kita membiarkan kedatangan WNA,” sambungnya lagi. “Satu sisi mudik tidak boleh, tapi ada WNA yang difasilitasi.”