Berita  

WhatsApp, Aplikasi yang Belakangan Ini Kebijakan Privasinya Dipertanyakan

Kebijakan Privasi WhatsApp QePon

Ngelmu.co – Tidak sedikit pengguna yang belakangan ini mempertanyakan soal kebijakan privasi baru dari aplikasi WhatsApp. Terlebih setelah mereka mendapati informasi melalui status dari pihak terkait, pada Jumat (29/1) lalu.

Kebijakan Privasi WhatsApp

Disebut-sebut, status itu adalah pemberitahuan awal bahwa WhatsApp, akan membagikan informasi kepada publik, jika terdapat fitur baru pada aplikasinya.

Namun, sebenarnya bagaimana kebijakan privasi pada aplikasi WhatsApp?

Situs resminya, menyebut jika layanan yang disediakan untuk pengguna berdomisili di luar wilayah Eropa adalah WhatsApp LCC [‘WhatsApp’, ‘milik kami’, ‘kami’, atau ‘kita’], berdasarkan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi.

Sedangkan untuk Kebijakan Privasi, pihak WhatsApp, membantu menjelaskan praktik data yang digunakan, termasuk informasi yang diproses untuk menyediakan layanan.

“Misalnya, Kebijakan Privasi, kami membahas mengenai informasi apa yang kami kumpulkan, dan bagaimana hal ini memengaruhi Anda.”

“Kebijakan Privasi juga menjelaskan langkah-langkah yang kami ambil untuk melindungi privasi Anda.”

“Seperti mengembangkan Layanan kami, agar pesan yang telah tersampaikan tidak disimpan oleh kami, dan memberikan Anda kendali dengan siapa Anda berkomunikasi menggunakan Layanan kami.”

Kebijakan privasi tersebut, berlaku bagi semua layanan WhatsApp, kecuali ditentukan sebaliknya.

Akuan Pihak WhatsApp

Sejak diluncurkan, pihak WhatsApp, mengaku telah membangun layanannya dengan prinsip privasi dan keamanan yang kuat.

Mereka juga berupaya untuk melindungi keselamatan, keamanan, dan integritas layanannya.

Upaya tersebut, termasuk menangani secara tepat orang yang melakukan kekerasan, serta aktivitas yang melanggar ketentuan WhatsApp.

“Kami berusaha untuk melarang penyalahgunaan Layanan kami, termasuk perlakuan yang membahayakan terhadap orang lain.”

“Pelanggaran atas Ketentuan dan kebijakan kami, serta mengatasi situasi, di mana kami mungkin dapat membantu, mendukung, atau melindungi komunitas kami.”

Kalaupun pihak WhatsApp, mengetahui adanya orang atau aktivitas yang menyalahgunakan layanannya, maka mereka akan mengambil tindakan.

Salah satunya dengan menghapus orang-orang pun aktivitas tersebut, atau menghubungi penegak hukum–berdasarkan ketentuan penghentian layanan WhatsApp.

Dengan kata lain, pihaknya bisa dengan serta merta, mengakhiri hubungan penggunanya dengan WhatsApp, kapan pun, serta untuk alasan apa pun [dengan menghapus akun pengguna].

Selain itu, pihaknya juga dapat mengubah, menangguhkan, atau bahkan mengakhiri akses pelanggannya ke atau penggunaan layanan WhatsApp, kapan saja.

WhatsApp, juga bisa menghapus akun penggunanya yang tidak aktif, setelah pendaftaran, atau dalam jangka waktu lama.

Di sisi lain, privasi penggunanya juga terjaga, karena tidak ada iklan spanduk dari pihak ketiga.

“Kami tetap tidak mengizinkan iklan spanduk pihak ketiga di Layanan kami.”

“Kami tidak berniat untuk menampilkannya, tetapi jika kami melakukan hal tersebut, kami akan memperbarui Kebijakan Privasi ini.”

Pengumuman, 15 Januari Lalu

Pada Jumat (15/1) lalu, WhatsApp memang sempat membuat pengumuman, bahwa pembaruan kebijakan privasi, tidak membuat WhatsApp pun Facebook, melihat percakapan pribadi penggunanya.

“Artinya, kami akan selalu melindungi percakapan pribadi Anda dengan enkripsi ujung ke ujung.”

“Sehingga baik WhatsApp maupun Facebook, tidak dapat melihat pesan pribadi ini.”

“Itu sebabnya kami, tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau menelepon setiap orang.”

“Kami juga tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan, dan kami tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook.”

WhatsApp juga mengklaim, tidak ada yang berubah, karena pembaruan hanya untuk menyertakan opsi baru yang harus dimiliki seseorang, saat mengirim pesan bisnis ke WhatsApp.

Pihaknya juga menyebut, bahwa pembaruan merupakan bentuk transparansi lebih lanjut, mengenai cara WhatsApp mengumpulkan serta menggunakan data.

Dalam informasi itu, WhatsApp juga menyampaikan, jika mereka memundurkan tanggal berlakunya kebijakan baru tersebut.

“Kami juga akan melakukan lebih banyak lagi untuk menjernihkan informasi yang salah, tentang cara kerja privasi dan keamanan di WhatsApp.”

“Kami kemudian akan mendatangi orang-orang secara bertahap untuk meninjau kebijakan, sesuai kemampuan mereka sendiri. Sebelum opsi bisnis baru tersedia pada tanggal 15 Mei.”

Pengguna Mulai Bicara soal Aplikasi Lain

Pernyataan pihak terkait ini bisa dibilang respons, setelah sejumlah pengguna mengaku siap meninggalkan WhatsApp, karena merasa tidak nyaman.

Sepertinya, WhatsApp juga tidak menyangka, jika rencana kebijakan privasi baru mereka mendapat tanggapan sangat negatif dari pengguna.

Sebagian besar mengaku siap ‘pindah’ ke aplikasi lain.

Jika bicara aplikasi lain, salah satu yang muncul ke permukaan adalah QePon.

QePon

Aplikasi telepon [berbasis data internet multi platform serta multi operator] ini bukan hanya memberikan pelayanan telepon gratis kepada penggunanya, tetapi juga jaminan soal privasi.

“Telepon kerabat Anda gratis, tanpa khawatir privasi Anda bisa diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.”

“QePon memiliki standar keamanan yang tinggi, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan pihak yang menyadap koneksi ponsel Anda melalui QePon.”

“Sekali lagi, data Anda aman, karena QePon selalu menjaga privasi Anda dari pihak lain.”

QePon juga bisa beroperasi di berbagai platform Android, begitu pun dengan i-Phone yang akan segera hadir.

QePon menggunakan kriptografi asimetrik untuk melindungi pesan serta telepon antara pengirim dan penerima.

Sehingga, hanya pengirim dan penerima yang dapat berkomunikasi, bukan orang lain, bukan juga pihak QePon.

QePon juga menggunakan Firebase Cloud Messaging (FCM), sebagai mekanisme utamanya untuk membangkitkan ponsel dari mode sleep, ketika pesan masuk.

Dengan cara ini, aplikasi QePon, tidak harus selalu terkoneksi setiap saat dengan servernya.

Sepengalaman tim Ngelmu yang sudah mencoba aplikasi ini, yang paling menarik adalah bagaimana pengguna tidak dapat menangkap layar (screenshot).