Antara Indonesia-Inggris dalam Kasus Abdul Somad-Cat Stevens

Ngelmu.co – Tindakan tidak mengenakkan dan tidak bersahabat diterima Ustadz Abdul Somad (UAS) saat hendak berdakwah ke Hong Kong pada hari Sabtu, 23 Desember 2017 lalu. UAS ditolak masuk oleh otoritas Hong Kong dan dipulangkan langsung kembali ke Indonesia tanpa alasan yang ke jelas.

Terkait ha tersebut, pemerintah Indonesia lewat kementerian luar negeri tidak banyak bereaksi. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia serta Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Muhammad Iqbal, mengatakan peristiwa penolakan yang dialami UAS, adalah otoritas pemerintah setempat dan merupakan hak berdaulat negara bersangkutan.

“Sebenarnya keputusan menolak atau mengizinkan orang asing masuk ke suatu negara adalah hak berdaulat negara tersebut. Secara hukum tidak ada kewajiban negara tersebut menjelaskan alasannya,” ujar Iqbal saat dikonfirmasi, Ahad (24/12).

Iqbal menjelaskan, setiap negara memiliki hak untuk menolak.

“Dalam hal imigrasi kita kemudian menolak masuk orang tersebut, kita juga tidak berkewajiban menjelaskan alasannya karena itu adalah hak berdaulat kita. Insya Allah Ustadz Somad dan jamaahnya bisa memahami hal itu,” papar Iqbal.

Sikap yang diperlihatkan pemerintah Indonesia yang melihat dan mengetahui insiden pengusiran sang ulama tersebut berbanding terbalik dengan apa yang pernah dilakukan pemerintah Inggris pada September 2004.

Saat itu, penyanyi Inggris yang juga menjadi juru dakwah, Cat Stevens yang juga dikenal dengan Yusuf Islam, ditolak masuk ke Amerika. Pada waktu itu, Yusuf Islam, diinterogasi FBI dan tanpa alasan jelas ditolak masuk Amerika untuk kemudian dipulangkan ke London.

Atas penolakan dan pengusiran yang dilakukan Amerika terhadap Yusuf Islam tersebut, pemerintah Inggris memprotes keras. Seperti dilansir BBC, insiden pengusiran sang juru dakwah Islam ini bahkan sempat menimbulkan ketegangan diplomatik antara Inggris dengan Amerika.

Menteri luar Negeri Inggris saat itu, Jack Straw, sampai melayangkan protes kepada Menlu Amerika, Colin Powell.

“Pemulangan (Yusuf Islam) itu menimbulkan protes kepada pemerintah Amerika dari menteri luar negeri, Jack Straw. Pada Rabu Straw berbicara pada Menlu Amerika Colin Powell bahwa tindakan pengusiran itu tak seharusnya dilakukan,” tulis BBC dalam laporannya, 23 September 2004.

Nah, jelas kan perbedaan reaksi atas penolakan dan pengusiran antara UAS dengan Cat Stevens alias Yusuf Islam.