Ngelmu.co – Peristiwa lift maut yang terjadi pada Jumat (1/9/2023) di Ayuterra Resort, Ubud, Bali, menewaskan lima pekerja.
Lift meluncur bebas dari ketinggian 100 meter saat lima pekerja (dua pria dan tiga wanita) menaiki lift tersebut. Kelimanya adalah:
- Sang Putu Bayu Adi Krisna (19),
- I Wayan Aries Setiawan (23),
- Ni Luh Supernigsih (20),
- Kadek Hardiyanti (24), dan
- Kadek Yanti Pradewi (19).
Sebagai informasi, Ayuterra Resort, beralamat di Jalan Raya Kedewatan, No 17 A, Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali.
Usai kejadian tersebut, resor itu pun ditutup. Para wisatawan yang menginap di sana juga dipindahkan.
Pada Ahad (3/9/2023), pintu gerbang utama yang terbuat dari kayu, terkunci. Suasana pun tampak lengang.
Berbanding terbalik dengan suasana saat polisi melakukan olah TKP pada Sabtu (2/9/2023).
Saat itu, selain polisi, para keluarga korban juga berada di area resor mewah tersebut.
Kala itu, mereka melaksanakan ritual ngulapin sesuai kepercayaan Hindu Bali.
Polisi telah memasang garis di area lift, sementara bekas darah tampak mengering di sekitar lokasi.
Bau amis dan suasana berbeda juga terasa di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tepatnya pada jalan tangga yang cukup terjal dari bangunan vila paling atas hingga terbawah di Ayuterra Resort Ubud.
Akses menuju lift itu cukup tersembunyi, dan untuk ke sana harus melewati lorong khusus.
Lift memiliki titik pemberhentian di tiap bangunan.
Bekas lift dan juga boks pembatas tampak hancur berkeping-keping.
Baca juga:
Lift tersebut memiliki rel sepanjang 65 meter dengan tali sling gantung sebagai pengaman.
Sedianya, lift itu berfungsi untuk mengantarkan para tamu dengan jalur vertikal serta kemiringan 40 derajat.
Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Ario Seno Wimoko, mengatakan, polisi telah menjalankan semua proses identifikasi dan mengumpulkan barang bukti.
Kini, tinggal menunggu hasil laboratorium forensik serta pemeriksaan para saksi.
“Kegiatan kami laksanakan, dengan mengumpulkan barang bukti terkait kejadian mengenaskan ini,” tutur Seno.
“Saat ini, kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” sambungnya.
“Baik karyawan, teknisi lift, serta kontraktor yang memasang dan me-maintance lift tersebut,” imbuhnya lagi.
Seno juga berjanji, pihaknya akan bekerja cepat untuk mendapatkan titik terang.
Guna memastikan penyebab lift putus, dan juga siapa yang bertanggung jawab atas tragedi memilukan tersebut.
Sebelumnya, pada Sabtu (2/9/2023), pemilik resort, Linggawati Utomo (60), menegaskan, akan bertanggung jawab.
Ia mengaku telah bertemu dengan kepolisian, desa adat, dan seluruh keluarga korban.
“Semua biaya upacara hingga pengabenan, akan ditanggung oleh pihak perusahaan, kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Linggawati.
Ia juga mengucapkan belasungkawa serta permohonan maaf kepada keluarga korban, dan pihak terkait lainnya.
Linggawati menyebut, lift sudah menjajal uji kelaikan rutin, dan dinyatakan laik hingga November 2023.
Terlepas dari peristiwa maut tersebut, lift merupakan salah satu komponen penting dalam gedung tinggi modern yang memudahkan mobilitas dan transportasi vertikal.
Namun, seperti halnya perangkat mekanis lainnya, lift juga rentan mengalami masalah serta kerusakan.
Penyebab Lift Putus
1. Perawatan Tidak Teratur
Salah satu penyebab utama kerusakan lift adalah kurangnya perawatan yang teratur.
Lift yang tidak mendapatkan perawatan rutin, memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah mekanis yang bisa mengakibatkan putusnya operasional.
2. Komponen Usang
Lift terdiri dari banyak komponen mekanis yang bekerja atau berfungsi.
Seiring waktu, komponen-komponen ini dapat mengalami keausan atau kerusakan.
Bagian-bagian seperti kabel, rem, roda gigi, dan motor, mungkin perlu diganti setelah beberapa tahun pemakaian.
3. Kondisi Cuaca Ekstrem
Kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, gempa bumi, atau petir juga dapat mengganggu operasi lift.
Hal ini dapat menyebabkan lift putus sementara, atau bahkan merusak komponen penting dalam lift.
4. Overload
Mengisi lift melebihi kapasitas maksimum yang ditentukan, dapat mengakibatkan tekanan berlebih pada komponen dan kabel.
Ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada lift, dan dapat menjadi penyebab putusnya operasional.
5. Pemakaian yang Kasar
Cara penggunaan lift juga berperan penting dalam menjaga kinerjanya.
Memukul pintu, melompat di dalam lift, atau melakukan tindakan kasar lainnya dapat merusak komponen internal dan mengganggu operasi.
Cara Merawat Lift
1. Perawatan Rutin
Merawat lift secara teratur adalah kunci utama untuk mencegah kerusakan dan putusnya operasional.
Perusahaan perawatan lift yang berpengalaman dapat melakukan inspeksi berkala, pelumasan, dan pemeliharaan yang diperlukan.
2. Perawatan Preventif
Melakukan perawatan preventif adalah cara terbaik untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.
Ini melibatkan penggantian komponen yang sudah tua atau aus, sebelum mereka mengalami kerusakan yang signifikan.
3. Menghindari Overload
Penting untuk mengikuti kapasitas maksimum yang ditentukan oleh produsen lift.
Dalam situasi apa pun, hindari mengisi lift melebihi batas kapasitasnya, karena hal ini dapat merusak komponen serta mengurangi umur layanan lift.
4. Pelatihan Penggunaan yang Benar
Memberikan pelatihan kepada pengguna lift tentang cara menggunakan yang benar juga dapat membantu mencegah kerusakan; akibat penggunaan yang kasar.
Ini termasuk menghindari memukul pintu lift, menjaga pintu tetap terbuka saat lift tidak digunakan, dan tidak melakukan gerakan yang kasar.
5. Respons Cepat terhadap Gangguan
Jika ada indikasi masalah atau gangguan pada lift, perbaikan atau perawatan segera harus dilakukan.
Jangan menunda perbaikan, karena hal ini dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih serius, dan biaya perbaikan yang lebih besar.
Baca juga:
Merawat lift dengan baik adalah investasi yang bijak untuk menghindari gangguan yang tidak diinginkan, sekaligus menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna.
Dengan perawatan yang rutin serta tepat waktu, lift dapat berfungsi dengan baik dan lebih tahan lama.
Selain itu, memahami penyebab umum putusnya operasional lift, akan membantu pemilik gedung dan pengelola untuk mencegah masalah yang serius, serta mengurangi risiko gangguan.