Berita  

Bahas soal Uighur, Akun TikTok Remaja Muslim AS Tak dapat Diakses

Ngelmu.co – Seorang remaja di Amerika Serikat (AS), Feroza Aziz, mengungkapkan jika akun TikTok miliknya tak dapat diakses, usai dirinya mengunggah tiga video berkesinambungan soal penindasan yang diterima etnis Uighur, di Xinjiang, China.

Bahas soal Uighur, Akun TikTok Tak dapat Diakses

Awalnya, perempuan yang mulai berbicara soal isu kemanusiaan sejak usia 12 tahun itu, terlihat ingin membagikan tips untuk membuat bulu mata yang cantik.

Namun, kemudian Feroza meletakkan alat penjepit bulu mata tersebut, dan melanjutkan video dengan membahas tentang Uighur.

“Simpan pengeriting bulu matamu, dan gunakan ponsel, sekarang, untuk mencari tahu, apa yang terjadi di China,” tutur Feroza.

“Bagaimana mereka membuat kamp konsentrasi, dan menahan Muslim yang tidak bersalah di sana, memisahkan dari keluarga masing-masing,” sambungnya.

Baca Juga: Muslim Uighur Minta Dukungan Masyarakat Internasional

Begitu yang ia sampaikan dalam video yang Ngelmu kutip, dari media sosial Twitter pribadi Feroza, @x_feroza, Jumat (29/11).

“TikTok sedang berusaha menutupi semua kekacauan ini. Aku tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja,” tulisnya.

Berikut Penjelasan Lengkap Feroza:

“Sebagai seorang Muslim, saya selalu menghadapi penindasan dan rasisme.

Tetapi etnis Uighur, justru mengalami hal lebih berat dari yang dapat saya bayangkan.

Saya pikir ini tidak benar, dan saya perlu menyebarkan kebenaran ini, agar lebih banyak lagi yang sadar.

Sehari setelah saya selesai memposting tiga video soal Uighur, akun TikTok saya tak dapat di-akses, tepatnya hari Senin, jam 5 pagi (waktu setempat).

Jadi saya pikir, itu sangat mencurigakan, tepat ketika saya berbicara tentang hal itu (Uighur), di aplikasi buatan China, video saya dihapus.

Ketika saya mengunggah tentang etnis Uighur di China, akun saya diblokir.

Mereka (pihak TikTok) mengatakan, bahwa video saya itu diturunkan, karena mengandung sindiran.

Alasan yang tidak masuk akal bagi saya.

Di sisi lain, jujur, awalnya saya tidak berpikir bahwa orang akan memperhatikan video saya.

Saya tidak menyangka, video saya yang membahas tentang Uighur, akan viral dan menjadi perhatian banyak pihak.

Kalaupun sekarang demikian, perhatian itu seharusnya tertuju untuk etnis Uighur, yang sedang terus berjuang.

Tapi apa pun itu, saya akan terus menyuarakan keresahan yang saya percaya, dan merasa perlu untuk disuarakan.

Baik tentang Kashmir, Afganistan, Colombia, Venezuela, semua hal, sekalipun tentang Amerika dengan persoalan pemukiman ilegal (Israel di Palestina).

Saya akan terus menyuarakan, di Twitter, Instagram, di semua media yang saya punya.

Termasuk TikTok, sekalipun akun saya pernah tak bisa di-akses (usai mengunggah hal-hal demikian).

Saya tidak takut, tidak akan pernah takut dengan TikTok.”

Feroza mengaku akan terus menyuarakan keresahan, agar bagian dunia manapun tak menutup mata terhadap penindasan-penindasan yang terjadi.