Berita  

Choky Sitohang Sebut UAS Keliru dalam Mengartikan Salib

Choky Sitohang Sebut UAS Keliru

Ngelmu.co – Sebelum Anggun C Sasmi angkat suara terkait isi ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS), salah satu presenter Tanah Air sudah lebih dulu menuliskan tanggapannya di media sosial Instagram. Choky Sitohang sebut UAS keliru dalam mengartikan Salib.

“Yang kami kasihi: Ustad Abdul Somad. Damai sejahtera bagimu dan keluargamu,” tulis @sitohangchoky di awal kalimat, Ahad (18/8).

“Saat saya dilahirkan di negeri yang ber-Bhinneka Tunggal Ika ini, saya tidak bisa memilih apa agama saya, selain yang diyakini oleh orang tua saya, yaitu agama Kristen.

Tetapi seiring saya bertambah dewasa dan mengenal kasih Tuhan, saya pun menjadi percaya sepenuh hati, bahwa firman-Nya adalah KEBENARAN dan KASIH.

Tuhanlah yang memampukan saya menjadi orang yang menghargai perbedaan dan menghormati keyakinan orang lain,” lanjut Choky.

Ia mengaku menghormati pendapat UAS dalam ceramahnya tiga tahun lalu, saat menjawab pertanyaan jemaah.

Namun, Choky menegaskan pandangannya sebagai seorang Nasrani.

“Anda tidak percaya kebenaran ini? Saya menghormati pilihan Anda. Tetapi itu tidak mengubah fakta, 2000 tahun yang lalu, Yesus meninggalkan keilahian-Nya,” sambungnya.

“Menjadi serupa dengan manusia dan mati di atas kayu salib, menanggung dosa kita. Karena tidak ada jalan lain bagi manusia untuk memperoleh pengampunan dari Tuhan, jika Yesus tidak mengorbankan diri-Nya,” jelas Choky.

Choky Sitohang Sebut UAS Keliru dalam Mengartikan Salib

Lebih lanjut, Choky Sitohang sebut UAS keliru dalam mengartikan Salib. Karena sebagai umat Kristen, dirinya meyakini, bahwa ada kuasa yang luar biasa di balik Salib.

“Anda telah keliru mengartikan Salib. Itu bukan simbol belaka; tetapi ada KUASA di balik Salib, yang mampu mengubahkan hati yang penuh kebencian, menjadi penuh kasih dan kelemah-lembutan,” tuturnya.

“Lidah yang mengolok menjadi kata yang penuh berkat, sikap yang sombong dan arogan menjadi rendah hati; dan yang terutama: membawa kegelapan menjadi terang,” imbuh Choky.

Di akhir, Choky pun berdoa agar ‘pelecehan verbal’ yang ia sebut telah dilakukan UAS, bisa diampuni.

“Karena saya tahu Tuhan saya besar, dan kita terlalu kecil untuk membela-Nya, maka saya memilih berdoa, kiranya belas kasih Tuhan ada padamu,” kata Choky.

“Mengampunimu atas setiap pelecehan verbal yang engkau lakukan terhadap-Nya. Tuhan sendiri akan berperkara atas hidupmu. Kami mengasihimu, Ustadz,” pungkasnya.

Sebelumnya, usai memenuhi undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jl. Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8), UAS menegaskan, dirinya tak merasa perlu minta maaf.

Karena saat itu, dalam ceramahnya, ia hanya menjelaskan tentang aqidah agamanya, yakni Islam.

“Saya menjelaskan tentang aqidah agama saya, di tengah komunitas umat Islam, di dalam rumah ibadah saya,” tutur UAS.

“Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya mesti meminta maaf?” imbuhnya bertanya.

UAS pun membacakan surat Al-Maidah ayat 73: “Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan Allah itu tiga. Dalam satu, satu dalam tiga”.

“Saya jelaskan itu di tengah umat Islam, otomatis orang yang mendengar itu tersinggung atau tidak? Tersinggung?” ujarnya.

“Apakah perlu saya meminta maaf? Itu ajaran saya. Kalau saya minta maaf, berarti ayat itu mesti dibuang, Nauzubillah,” kata UAS.