Berita  

Ditinggal Ibu Berlibur 10 Hari, Bayi Usia 16 Bulan, Tewas

Bayi 16 Bulan Tewas

Ngelmu.co – Bayi berusia 16 bulan di Ohio, Amerika Serikat (AS), tewas, setelah ditinggal sang ibu berlibur selama 10 hari.

Pengadilan menjatuhi hukuman penjara seumur hidup–tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat–terhadap Kristel Cendelario (32), atas tindakannya tersebut.

Pasalnya, Kristel meninggalkan sang anak yang baru berusia 16 bulan, sendirian di taman bermain rumahnya, Cleveland.

Kristel memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Detroit dan Puerto Rico.

Saat kembali ke rumah, anak bernama Jailyn, sudah dalam kondisi tidak responsif.

Lalu, Kristel mencari bantuan dengan menghubungi polisi.

Ia sempat menggantikan pakaian sang anak, sebelum petugas tanggap darurat tiba dan menyatakan anaknya telah meninggal.

“Saat ditemukan, bayi itu dalam kondisi dehidrasi ekstrem saat ditemukan.”

Demikian penjelasan jaksa, dan pemeriksa medis yang menetapkan bayi meninggal karena kelaparan serta dehidrasi.

Berat badan Jailyn, berkurang hingga tiga kilogram, dari semula sekitar 5,8 kilogram.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Elizabeth Mooney selaku wakil pemeriksa medis di Cuyahoga.

Pernyataannya mengacu pada catatan rekam medis anak.

Brendan Sheehan selaku hakim pengadilan setempat, mengatakan, kematian balita itu bukan sekadar kekhilafan.

Seorang ibu, sebetulnya memiliki beberapa kesempatan untuk menyelamatkan nyawa putrinya.

“Anda melakukan tindakan pengkhianatan yang luar biasa, meninggalkan bayi Anda, ketakutan, sendirian, tanpa perlindungan, menderita.”

“Apa yang saya dengar adalah kematian paling mengerikan yang bisa dibayangkan, tanpa makanan, tanpa air, tanpa perlindungan.”

Pada Senin lalu di pengadilan, ia membandingkan hukuman seumur hidup Kristel dengan kurungan yang harus dialami Jailyn, sebelum meninggal.

“Satu-satunya perbedaan adalah bahwa penjara, setidaknya akan memberi Anda makan, dan memberi Anda cairan yang tidak Anda berikan [kepada anak Anda].”

Baca juga:

Soal Dehidrasi Ekstrem

Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima.

Saat kadar air normal tubuh berkurang, hal ini mengganggu keseimbangan mineral (garam dan gula) dalam tubuh, sehingga memengaruhi fungsinya.

Air membentuk lebih dari dua pertiga tubuh manusia yang sehat.

Ini melumas sendi dan mata, membantu pencernaan, membuang limbah serta racun, dan menjaga kesehatan kulit.

Adapun beberapa tanda peringatan dini dehidrasi, antara lain:

  • Merasa haus dan pusing
  • Mulut kering
  • Kelelahan
  • Memiliki urine berwarna gelap dan berbau tajam
  • Buang air kecil lebih jarang dari biasanya

Gejala Bayi Dehidrasi

  • Memiliki titik lunak cekung (ubun-ubun) di kepala
  • Memiliki sedikit atau tidak ada air mata saat menangis
  • Lebih sedikit popok basah
  • Mengantuk

Kelompok Berisiko Dehidrasi

Siapa pun bisa mengalami dehidrasi. Namun, kelompok tertentu sangat berisiko jika mengalaminya, termasuk bayi.

Bayi memiliki berat badan rendah, dan sensitif terhadap kehilangan cairan dalam jumlah kecil sekalipun.

Begitu juga dengan lansia. Mereka mungkin kurang menyadari jika mengalami dehidrasi, dan perlu terus meminum cairan.

Tidak terkecuali orang dengan kondisi kesehatan jangka panjang, seperti diabetes dan juga profesi tertentu seperti atlet.

Mereka dapat kehilangan sejumlah besar cairan tubuh melalui keringat; saat berolahraga dalam waktu lama.

Mengutip Mayo Clinic, dehidrasi yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal, bahkan gagal ginjal.

Maka jika tidak diobati, dehidrasi parah bisa berakibat serius, dan menyebabkan serangan (kejang), kerusakan otak, hingga berujung kematian.