Dokumen Ini Ungkap Luhut Tersandung Panama Papers

Ngelmu.co – Nama Luhut Binsar Pandjaitan ternyata mencuat, ada di dalam dokumen The Panama Papers. Dilansir oleh Tempo, terungkap nama Luhut sebagai Direktur Mayfair International Ltd. Perusahaan offshore tersebut didirikan pada 29 Juni 2006.

Dalam dokumen Panama Papers, diketahui bahwa pemilik saham Mayfair adalah dua perusahaan, yaitu PT Persada Inti Energi dan PT Buana Inti Energi. Dalam akta pendiriannya, Mayfair beralamat di Suite 13, First Floor, Oliaji Trade Centre, Francis Rachel Street, Victoria, Mahe, Seychelles. Tempat tersebut merupakan negara kepulauan bekas jajahan Inggris.

Ternyata di hari yang sama dengan pendirian Mayfair International Ltd, Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai satu-satunya direktur di perusahaan tersebut. Dalam sertifikat penunjukan direksi Mayfair, Luhut dinyatakan beralamat di Jalan Mega Kuningan Barat III Nomor 11, Jakarta. Adapun pelengkap keterangan itu adalah salinan paspor atas nama Luhut.

Namun Luhut mengaku tak mengenal perusahaan bernama Mayfair.

“Saya tidak kenal,” katanya, Kamis, 21 April 2016.

Pada hari Selasa, 19 April 2016, Luhut mengatakan jika pejabat negara ada di dalamnya baru bermasalah, tapi dilihat dulu apakah bayar pajaknya tertib atau tidak.

The Panama Papers merupakan dokumen dari firma hukum Mossack Fonseca yang bocor. Seperti yang diketahui, kantor pengacara yang berbasis di Panama ini terkenal memiliki spesialisasi membuat perusahaan offshore rahasia di kawasan suaka pajak, seperti British Virgin Islands.

Dokumen Mossack Fonseca bocor pada awal 2015 pada surat kabar Jerman, Suddeustsche Zeitung. Selanjutnya Suddeustsche Zeitung memutuskan menggandeng International Consortium of Investigative Journalists yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat. ICIJ lalu mengorganisasi kolaborasi investigasi global dengan hampir 400 jurnalis dari seratus media di seluruh dunia, termasuk denganTempo dari Indonesia.

Informasi lengkap mengenai temuan nama Luhut Binsar Pandjaitan di dokumen The Panama Papers bisa dibaca majalah Tempo edisi digital yang telah beredar sejak Sabtu, 23 April 2016.