6 Fakta Seputar Taj Yasin Jadi Jagoan PDIP di Jateng Dampingi Ganjar

Ngelmu.co – Ternyata unsur mewakili kaum muslimin masih dianggap faktor penting oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pilkada, khusunya di Jawa Tengah.

Berikut 6 poin seputar munculnya nama Taj Yasin sebagai cawagub Jawa Tengah.

1. PDIP bersama partai koalisi lainnya (PPP, PKB, Golkar, Hanura dan nasdem) melalui “restu” Megawati sepakat mengusung Taj Yasin putra KH Maimoen Zubair yang juga anggota DPRD Jateng dari PPP sebagai cawagub pendamping Ganjar Pranowo di pilkada 2018.

2. Megawati mengaku telah berkomunikasi dengan tokoh agama Jawa Tengah sekaligus politikus PPP Kiai Maimun Zubair dan Ketua Umun PB Nahdatul Ulama Said Aqil Siradj. Taj Yasin berasal dari kalangan santri, Jadi pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin adalah perpaduan kelompok nasionalis dan relijius.

3. Dimajukannya nama Taj Yasin, Ketua DPC PPP Kabupaten Jepara, diharapkan dapat meredam dan menangkal isu SARA.

“Isu SARA tidak tertutup kemungkinan akan dilontarkan oleh kubu lawan. Karena itu, dengan adanya sosok Taj Yasin, diharapkan mampu menyangkal isu SARA,” kata Supriyadi, Ketua DPRD Kota Semarang.

4. Taj Yasin, putra ketujuh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan Kyai Haji Maimun Zubair, punya kedekatan sejarah dengan Megawati.

Menurut cerita Megawati, dulu saat KH Maimun Zubair memimpin NU, ayah Megawati, Soekarno pernah diberi gelar Waliul Amri Adharori Bisyaukah, yang artinya pemimpin Bangsa Indonesia yang wajib dipatuhi perintah-perintahnya.

Gelar ini seperti air yang menyegarkan saat tuduhan panas Soekarno komunis dan anggota PKI merebak.

5. Sebelum memilih Taj Yasin, Megawati telah memangggil Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlory. “Kemarin memang saya sudah ditawari PDIP bahkan langsung di depan Bu Megawati, saya menjawab bahwa saya tidak bisa meninggalkan pesantren. Dan orangtua saya juga tidak mengizinkan, maka saya mempersilakan kader PKB lain,” kata Yusuf Chudlory, seperti dikutip tribunjateng.com.

6. Kubu PPP pecah.PPP kubu Djan Faridz pada Pilgub Jateng 2018 mendukung Sudirman Said. Djan memaparkan Sudirman Said memiliki visi pemerintahan yang sesuai dengan PPP.

“Pak Sudirman sudah menandatangani kontrak politik yang isinya memberi bantuan yang sifatnya memajukan masyarakat Jawa Tengah. Di antaranya memberi bantuan kepada pondok pesantren yang ada di Jawa Tengah, terutama minimal tempat MCK dan tempat wudhu,” paparnya.