Berita  

Gubernur Sumbar Tak Tinggalkan Program Semasa Jadi Walkot: Singgah Sahur dan Bedah Rumah

Buya Mahyeldi Singgah Sahur
Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah singgah sahur sekaligus menyerahkan bantuan bedah rumah untuk warga bernama Jama'an, di Kurao Pagang, Nanggalo, Padang, Ahad, 25 April 2021.

Ngelmu.co – Meski sudah menjadi Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah tak meninggalkan programnya yang telah berjalan sejak menjabat Walkot [Wali Kota] Padang.

Saat masih menjadi orang nomor satu di Kota Padang, bersama sejumlah OPD [Organisasi Perangkat Daerah], Mahyeldi telah bekerja sama dengan Baznas [Badan Amil Zakat Nasional] setempat.

Dengan program, ‘Singgah Sahur dan Bedah Rumah’, setiap bulan suci Ramadhan, mereka berkeliling mendatangi rumah warga yang kurang mampu.

Setelah menjabat gubernur, Mahyeldi, menjadikan program ini bagian dari agenda tim ‘Safari Ramadhan Pemprov Sumbar’.

“Dalam Safari Ramadhan nanti, saya bersama tim, akan melakukan program singgah sahur,” tuturnya, Selasa (13/4) lalu.

“Berkunjung ke rumah masyarakat yang tidak mampu, dan santap sahur bersama mereka,” sambung pria yang akrab disapa Buya ini.

Mahyeldi menyebut program singgah sahur ini bertujuan membangkitkan semangat kepedulian kepada sesama sebab masih ada saudara seiman sulit untuk memenuhi kebutuhan pangan.

“Masih banyak saudara kita yang jangankan untuk berbuka, untuk sahur saja mereka tidak tahu mau makan sahur besok pakai apa,” ujar Mahyeldi.

Sebelum datang, pihaknya tidak memberitahu pemilik rumah. Tujuannya, agar tidak merepotkan.

Tim juga telah menyiapkan kebutuhan sahur, maka warga yang bersangkutan cukup membukakan pintu rumahnya.

Bukan sekadar singgah sahur, Pemprov Sumbar juga akan memberikan bantuan bedah rumah layak huni kepada mereka.

Baca Juga: “Wali Kota Termiskin di Dunia, Tapi Amat Kaya Jiwa dan Nuraninya”

Elnisa Sabri (Uni Upik) salah satunya. Pada Kamis (22/4) lalu, Mahyeldi singgah sahur di kediaman Upik, di Jorong Aro, Nagari Talang, Solok.

Sehari-hari, ibu dari empat orang anak itu berjualan kerupuk kuah dan makanan kecil di samping rumahnya.

Selain sahur bersama, Upik juga akan menerima bantuan bedah rumah, “Kondisi rumah yang sekarang, sudah rapuh bangunannya,” jelas Mahyeldi.

“Jika hujan, air sudah masuk ke ruangan rumah,” sambungnya.

Maka itu Mahyeldi berharap, bantuan tersebut dapat meningkatkan kualitas rumah menjadi lebih layak huni.

Pada Senin (26/4) malam, ia beserta jajarannya juga mengunjungi rumah warga lain, yakni Syafii.

Lokasi singgah sahur tersebut berada di Kampuang Padang Paraman Dareh, Nagari Air Manggis, Pasaman.

Syafii merupakan ayah dari tujuh orang anak yang bekerja sebagai petani dan pekerja bangungan.

Sejak pandemi COVID-19, penghasilannya menjadi tak menentu, “Jika ada pekerjaan, bisa dibayar 110 per hari,” kata Mahyeldi.

Di sisi lain, keluarga Syafii pun menyambut haru kedatangan Mahyeldi, “Mereka sekeluarga tidak menyangka.”

Pasalnya, Mahyeldi adalah sosok yang selama ini hanya mereka lihat di baliho, tapi kemarin malam, benar-benar hadir di rumahnya.

“Alhamdulillah, sebuah keberkahan Ramadhan,” ujar Mahyeldi.

“Program ‘Singgah Sahur’ ini mempertemukan kami dengan Pak Syafii. Merasakan apa yang dirasakan oleh ia dan keluarga.”

Di akhir, Mahyeldi pun berpesan, “Mari tingkatkan kepedulian kita dengan sesama.”

“Bantulah mereka dengan apa saja yang bisa dibantu. Jangan biarkan mereka berjuang sendiri menjalani hidup,” pungkasnya.