Berita  

Harusnya Tayang 7 Hari, tapi Kenapa Videotron Anies di-Take Down Sebelum 24 Jam?

Videotron Anies di-Take Down

Ngelmu.co – Sebenarnya, iklan berbentuk videotron yang menampikan calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, jadwal tayangnya selama tujuh hari (15-21 Januari 2024).

Namun, kenapa videotron yang tersebar di wilayah Bekasi dan Jakarta itu mendadak di-take down (diturunkan), sebelum 24 jam penayangan?

Baca juga:

Olppaemi Project selaku pihak penyelenggara proyek yang memasang iklan videotron Anies ini pun menyampaikan pernyataan melalui akun Twitter (X) mereka, @olpproject:

Senang sekali rasanya menerima apresiasi yang sangat positif terhadap project yang kami lakukan.

Project ini tidak akan berjalan tanpa dukungan, baik moral dan materi dari seluruh Humanies.

Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama sepekan (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta, tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut, karena suatu hal yang di luar kuasa kami.

Saat ini, kami sedang mengupayakan solusi terbaik dengan pihak-pihak terkait.

Humanies tidak perlu khawatir, dan mohon dukungannya untuk menyertai kami dalam memaksimalkan project, serta memberikan update secara berkala.

Twit itu pun langsung mendapatkan respons dari Anies, melalui akun X pribadinya, @aniesbaswedan:

Apresiasi setingginya buat semua yang sudah jalankan dan dukung inisiatif luar biasa ini, walau berujung tidak seperti yang kita harapkan.

Tetap semangat, karena sebesar apa pun tekanan yang kita terima, tidak ada apa-apanya dibanding tekanan hidup yang dijalani rakyat kebanyakan setiap hari.

Jadi apa pun tantangan yang kita temui dalam perjuangan untuk masyarakat Indonesia ini, ya, kita hadapi, sama-sama. 💪🏼

Terima kasih semuanya, jaga kesehatan, ya! Salam dari Sorong, Papua.

Akun @olpproject pun kembali membalas, “Abah, terima kasih banyak atas apresiasinya. Kami bangga dapat melaksanakan project ini dengan kolaborasi dari Humanies.”

“Kami selalu ingat pesan Abah, ‘Terus semangat menghadapi tantangan, dan terus berikhtiar’. Jaga kesehatan juga, ya, Abah. Salam dari Humanies seluruh Indonesia.”

@ngelmucoSebenarnya, iklan berbentuk videotron yang menampikan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dijadwalkan tayang selama tujuh hari (15-21 Januari 2024). Namun, videotron yang tersebar di wilayah Bekasi dan Jakarta itu mendadak di-take down (diturunkan), sebelum 24 jam penayangannya. Olppaemi Project selaku pihak penyelenggara proyek yang memasang iklan videotron Anies itu pun menyampaikan pernyataan melalui akun Twitter (X) mereka, @olpproject. Twit itu juga langsung mendapatkan respons dari Anies, melalui akun X pribadinya, @aniesbaswedan. Bagaimana pendapat teman-teman?

♬ 이 사랑 – 다비치

Tanggapan Jubir AMIN

Terpisah, Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN), Ramli Rahim, mendapat kabar jika iklan videotron itu dibiayai oleh urunan para Kpopers yang mendukung Anies.

“Sayang sekali, kreativitas anak bangsa, diberangus oleh kekuatan penguasa,” tuturnya pada Selasa (16/1/2024).

“Sebenarnya, kami heran, sebegitu takutnya mereka sama AMIN,” sambung Ramli.

Ia juga berkaca pada kasus di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), di mana terlihat ratusan bendera dan spanduk AMIN yang terpasang, hilang dicuri orang tidak dikenal.

Ramli mendapatkan informasi, ada orang yang dibayar untuk melakukan tindakan tersebut.

“Entah siapa yang bayar, karena mereka sangat profesional,” ujarnya.

Terpisah, jubir lain dari Timnas AMIN, Iwan Tarigan, mengatakan bahwa videotron Anies yang dipasang Kpopers itu belum ada sehari dipasang; dari kontrak sepekan dengan pemda setempat.

“Atas tindakan semena-mena ini, kami, Timnas AMIN, mengutuk keras, dan akan mengambil langkah-langkah hukum,” tegas Iwan.

Ia juga mengatakan jika perlakuan ini sangat tidak adil.

Iwan menduga, hal ini dilakukan oleh penguasa terhadap aktivitas kampanye AMIN, dan sudah dilakukan berulang kali.

“Seperti kata Bapak Anies Baswedan, tekanan kepada kami belum ada apa-apanya dibandingkan dengan tekanan yang dirasakan rakyat dengan biaya hidup yang makin mahal,” tegas Iwan.