Berita  

Jawab Jokowi soal Anak Muda Jadi Petani, Warganet Bicara Modal Hingga Penggusuran

Jokowi Anak Muda Malu Gengsi Jadi Petani

Ngelmu.co – Ramai-ramai warganet merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang berharap para pemuda tidak malu dan gengsi untuk menjadi petani.

Mengutip CNN, ia, menyampaikan hal ini dengan optimistis, dalam forum petani muda organik–daring–Kamis (29/10).

Jokowi, mengatakan, jika semakin banyak anak muda yang mau menjadi petani, Indonesia, bisa bebas dari impor pangan.

“Saya berharap, keberadaan forum petani organik muda ini dapat mengajak lebih banyak anak-anak muda untuk kembali bertani,” tuturnya.

“Tidak malu, tidak gengsi, tapi sebaliknya, bangga dan bersemangat, karena menjadi petani itu mulia,” sambung Jokowi, dalam sambutannya.

Baca Juga: Publik Apresiasi Upaya Tim Narasi Bongkar Pelaku Pembakaran Halte Sarinah

Mengetahui hal ini, warganet pun ikut menjawab. Menurut mereka, para pemuda bukan malu atau gengsi untuk menjadi petani.

Bagi warganet, persoalan sebenarnya berada pada modal yang tak sedikit, hingga masalah penggusuran lahan yang kerap petani alami.

“Lebih tepatnya ndak gengsi, tapi insecure. Bibit mahal. Pupuk mahal. Pas panen, harganya anjlok karna banyak impor,” kata @solekangsole.

“Harga pupuk mahal, lahan sering banget digusur, udah panen malah impor besar-besaran,” saut @Coretanditoilet.

Begitu pun dengan @tresnadirafliii, yang mengatakan, “Pengen jadi petani, tapi takut tanahnya digusur.”

“Bagaimana kita bisa melihat anak muda, atau anak SD, bercita cita menjadi petani, kalau kita dihadapkan pada kenyataan, kalau setiap anak anak buka TV dan berita, isinya tentang kekerasan terhadap petani, Pak,” kritik @PratamaAdityaa8.

“Pengen sih, Pak, jadi petani, tapi rasanya kok waswas nanti lahannya jadi tempat latihan baku tembak,” cuit @AndiSetiyawan05.

Ada pula sebagian warganet yang justru mengingatkan Jokowi, jika anak-anaknya, juga tergolong sebagai pemuda.

“Anaknya Bapak, tergolong masih muda ga?” tanya @dimtroast.

“Anak-anak Bapak, dulu atuh suruh jadi contoh anak muda, daripada nyalonin, mending jadi petani,” kata @indahafifah.

“Anak Bapak, dulu suruh jadi tani, buat jadi mirror, tapi tani yang bener-bener tani, idup sederhana, ga pernah dapet keadilan, kalo anak cucu Bapak, udah jadi tani begitu, baru deh Bapak, bisa minta anak muda gak gengsi jadi petani,” pesan @kaleemhyrup.

Baca Juga: PDIP Heran Ada Kepala Daerah Tenang Fasilitas Umum Dirusak, Warganet Menjawab

Terlepas dari itu, pada kesempatan yang sama, Jokowi, memaparkan bahwa pertanian organik merupakan masa depan yang memiliki peluang besar dalam pasar industri.

Terlebih jika bicara tren hidup ‘back to nature’–kembali ke alam–Jokowi, beranggapan bahwa masyarakat saat ini mulai peduli kesehatan.

Maka itu, menurutnya, inovasi pada sektor pertanian akan menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi RI.

Lebih lanjut, Jokowi, mengatakan jika hal itu bisa berjalan, antara lain dengan terus melakukan inovasi pada seluruh proses industri pertanian.

Mulai dari produksi, hingga pasca panen; proses penanaman, pemeliharaan, hingga pengolahan; dari branding, packaging, hingga pemasaran.

“Dengan pengolahan pertanian secara modern, saya, harapkan pertanian dapat tumbuh sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Jokowi.

“Pertanian akan semakin maju. Masyarakat akan semakin lebih sejahtera,” imbuhnya.

Dalam sambutannya itu, Jokowi, juga turut menyampaikan harapannya agar anak muda terus berinovasi. Terutama pada bidang industri pertanian.

Ia, juga berharap agar minat menjadi petani bisa meluas bagi kalangan anak muda, sehingga regenerasi petani terus ada.

Tetapi Jokowi, tetap mengingatkan agar petani juga tetap peduli lingkungan, serta bisa menciptakan lapangan kerja.

“Saya percaya apa yang dilakukan para petani muda organik ini, bisa bergulir dengan cepat,” ujarnya.

“Memunculkan berbagai inisiatif di kalangan anak-anak muda. Meluaskan minat menjadi petani, dan mendorong regenerasi petani Indonesia,” pungkas Jokowi.