Kasus Suap Seret Kader PDIP, Istana Tegaskan Jokowi Tak akan Beri Perlindungan

Kasus Suap

Ngelmu.co – Menanggapi kasus dugaan suap terhadap mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, yang menyeret nama kader PDIP—salah satunya (Sekjen) Hasto Kristiyanto—Stafsus Presiden Bidang Komunikasi, Fadjroel Rahman menegaskan, Presiden Jokowi tak akan memberikan perlindungan.

Tanggapan Istana soal Kasus Suap Seret Kader PDIP

Kasus Suap

“Tidak akan, karena negara ini negara hukum, bukan negara kekuasaan. Jadi negara berdiri dan berlaku untuk semua pihak, siapapun itu,” tuturnya, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dilansir CNN, Senin (13/1).

Sebelumnya, nama Hasto, memang santer dikaitkan dengan kasus dugaan suap yang melibatkan Wahyu.

Namun, Hasto bukan satu-satunya. Sebab, ada kader partai banteng lainnya yang juga diduga terlibat.

Di antaranya Harun Masiku, Saeful, Agustiani Tio Fridelina, hingga Doni, yang terjaring dalam OTT, tetapi tak ditetapkan sebagai tersangka.

Tetapi lagi-lagi Fadjroel menyatakan, sebagai presiden, Joko Widodo menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan.

Maka menurutnya, Jokowi akan menyerahkan proses hukum, sepenuhnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang menangani kasus dugaan suap tersebut.

“Jadi apabila terkena pada siapapun, hukum harus tegak di negara ini. Itu saja,” kata Fadjroel.

Jokowi sedang menunggu KPU mengirimkan surat pengunduran diri Wahyu, usai menyatakan mundur dari jabatannya, setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

“Presiden Jokowi akan meminta pendapat langsung dari KPU, dari Bawaslu, dan juga dari DKPP,” ujarnya.

Baca Juga: Uang Suap untuk Wahyu Setiawan Disebut Berasal dari Hasto

Diketahui, KPK telah menetapkan Wahyu bersama tiga orang kader PDIP, yakni Harun Masiku, Agustiani Tio Fridelina, dan Saeful, sebagai tersangka.

Demi membantu Harun agar ditetapkan sebagai PAW Nazarudin Kiemas—yang meninggal dunia—Wahyu diduga meminta uang Rp900 juta.

KPK menduga, uang yang sudah diterima oleh Wahyu, berjumlah Rp600 juta, dari Harun melalui Agustiani.

Kasus dugaan suap ini mulai terbongkar, sejak dilakukannya OTT, Rabu (8/1) lalu. Sejak itu pula, nama Hasto ikut terseret.

Baca Juga: Saeful Bahari Resmi Menjadi Tersangka, Tagar #TangkapHastoPDIP Jadi Trending

Namun, ia tegas membantah tudingan tersebut, dan mengatakan dirinya tidak bersembunyi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Tetapi bantahan itu tak membuat nama Hasto bersih dari kabar miring.

Sebab, dirinya disebut telah menegosiasikan PAW Harun, setelah KPU menetapkan kader PDIP lainnya Riezky Aprilia.

Hingga kini, namanya masih terus disebut, karena Hasto diduga membuka komunikasi, dan mengetahui jalan awal pemberian uang ke Wahyu.