Ngelmu.co –Â Debat kedua Pilgub Jawa Barat kemarin diwarnai kericuhan. Hal tersebut dikarenakan paslon nomor urut 3 Sudrajat-Syaikhu kampanye ‘2018 Asyik Menang, #2019GantiPresiden’. Terkait hal itu, Cagub nomor urut 2, TB Hasanuddin menyatakan bahwa apa yang dilakukan Sudradjat-Syaikhu merupakan sebuah ‘teror’.
TB Hasanuddin menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki ambisius untuk menjadi gubernur di Jawa Barat, sehingga tindakan teror yang dilakukan pasangan Sudrdjat-Syaikhu tidak boleh dilakukan.
“Karakter melakukan teror seperti tadi itu tidak boleh terjadi dan harus tidak boleh terjadi. Kami tidak ambisius untuk menjadi gubernur. Kami tidak ingin pertaruhkan situasi Jabar ini menjadi chaos hanya karena berebut kekuasaan,” ucap TB Hasanuddin, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (14/5), seperti yang dikutip Kumparan.
TB Hasanuddin menyatakan bahwa semestinya kampanye apapun yang berkaitan dengan pilpres tak ditampilkan dalam forum debat pilgub. Menurut TB, hal tersebut menyalahi aturan dan tidak pas dilakukan, karena saat ini belum memasuki masa kampanye calon presiden.
“Pilpres itu baru akan dimulai tahun depan kalau dimulai dari sekarang apalagi provinsi, saya kira pada suatu saat akan sangat berpengaruh terhadap situasi politik dan dimulai dengan cara-cara seperti ini,” lanjut TB.
Baca juga:Â Soal Kampanye Ganti Presiden di Debat, Demiz: Bawaslu Harus Tegur
TB, calon gubernur yang diusung PDIP itu menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh Sudrajat-Syaikhu. Sebab, sepanjang acara, debat dilakukan dengan baik. Namun, di akhir harus ternodai dengan insiden kaus soal pilpres.
“Acara seperti ini bisa dinikmati, ada seni budayanya ada perdebatan, walaupun kami menyesalkan terjadinya kasus yang tidak pas. Kalau menurut hemat saya ini teror karena belum waktunya. Nanti dapat menimbulkan suasana yang panas setelah ini,” tutur TB Hasanuddin.
Kejadian tentang kaus 2019 Ganti Presiden yang dibentangkan itu terjadi saat sesi closing statement dari para paslon. Saat paslon nomor 3, Sudrajat-Syaikhu berusaha meyakinkan para pemilih, di akhir kalimat, Syaikhu justru membentangkan kaus tersebut dan disambut dengan kalimat dari Sudrajat.Â
“Pilih nomor 3 Asyik. Kalau Asyik menang, insyaallah 2019 kita akan mengganti presiden,” ucap Sudrajat.