‘Ketidaknormalan’ Harus Diobati, Bukan Dibiarkan dengan Dalih Toleransi

Ketidaknormalan Dalih Toleransi

Ngelmu.co – Siniar yang terunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu (7/5/2022) lalu, begitu kontroversial.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis pun turut bicara.

Melalui akun Twitter pribadinya, ia menekankan, “LGBT itu ketidaknormalan yang harus diobati, bukan dibiarkan dengan dalih toleransi.”

“Meskipun itu bawaan lahir, bukan itu kodratnya,” sambung Kiai Cholil.

“Manusia itu, yang normal adalah laki-laki berpasangan dengan perempuan. Begitu juga sebaliknya,” imbuhnya lagi.

“Janganlah kita ikut menyiarkan pasangan LGBT itu,” tegas Kiai Cholil.

Melalui cuitan lainnya, ia tampak menjawab twit dari mantan Sekretaris BUMN; Said Didu.

Pada Ahad (8/5/2022), Didu bilang, “Sepertinya LGBT sedang dibukakan pintu. Apakah komunitas mereka sudah masuk ke dalam kekuasaan?”

Kiai Cholil pun membalas, “Yang jelas, pasangan itu sudah masuk podcats-nya.”

“Saya berharap, yang punya podcast itu paham, kalau Islam, melarang dan mengutuk LGBT,” lanjutnya.

“LGBT itu harus diamputasi, bukan ditoleransi,” tegasnya lagi.

Sebagai informasi, Deddy mengunggah siniar di kanal YouTube-nya pada Sabtu, 7 Mei 2022.

Awalnya, siniar tersebut berjudul “Tutorial Jadi Gay di Indo‼️-Kami Happy Loh..-Ragil and Fred-Deddy Corbuzier Podcast”.

Setelah gaduh dan panen kritik, Deddy tidak menghapus video tersebut.

Namun, ia mengubah judulnya menjadi Tutorial Jadi Gay di Indo‼️=Pindah ke Jerman (tonton sblm ngamuk) Ragil and Fred-Podcast.

Mendapati hal tersebut, Ustaz Felix Siauw juga telah bicara.

“Karena sudah terang-terangan, bahkan dengan judul yang sangat provokatif dan bangga dengah kemaksiatan, mengingatkannya juga mesti terang-terangan.”

Baca selengkapnya pernyataan Ustaz Felix, di sini: