Ketika Nyinyiran soal Stuntman Masih Ungkit, Jokowi Baper?

Presiden RI, Joko Widodo, memberikan sambutan di Munas ke-1 Permabudhi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/9/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)

Ngelmu.co – Nyinyiran netizen di sosial media atas aksi Presiden Jokowi yang mengendarai motor dengan peran pengganti 9Stuntman) di pembukaan Asian Games, sepertinya sangat berbekas di hati Presiden Joko Widodo. Nyinyiran tersebut bahkan sampai hari ini, dalam pidatonya, Jokowi masih menyinggungnya.

Diketahui sudah beberapa kali Jokowi menyinggung nyinyiran itu, bahkan termasuk dalam pidato hari ini, Selasa, 18 September 2018. Pidato yang disampaikan di Istana Negara Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada saat memberikan sambutan di acara Musyawarah Nasional ke-1 Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi).

Screenshot Instagram Saddum yang unggah penampakan Behind The Scene sepeda motor video Jokowi

Dalam pidatonya tersebut, Jokowi menjelaskan masalah kecil seperti stuntman saja bisa membuat ribut masyarakat Indonesia. Padahal, menurut Jokowi, aksi stuntman tersebut hanya untuk hiburan semata. Jokowi pun mengungkapkan bahwa tidak mungkin dirinya naik ke motor kemudian melakukan jumping di atas truk tanpa digantikan stuntman.

Baca juga: Jokowi Tanggapi Aksi Stuntman Motor Asian Games

“Kita sering ribut hal-hal kecil. Misalnya ini di pembukaan (Asian Games), ini contoh. Yang diributi apa? Stuntman. Waktu naik sepeda motor kemudian meloncat, akrobatik di udara. Urusannya stuntman. Ya mesti pakai stuntman, masa Presiden suruh meloncat sendiri. Ya enggak usah ditanyakan. Di film-film kecil pakai stuntman, masa kita suruh sendiri? Yang bener aja. Kalau anak muda sekarang bilang, gila lu ndro!” kata Jokowi, Selasa (18/9), dikutip dari Kumparan.

Jokowi menyampaikan keheran dirinya terhadap masyarakat yang gemar nyinyir, mencemooh dan mengkritik, padahal sikap itu tidak produktif untuk kemajuan bangsa. Padahal, menurut Jokowi, percakapan di media sosial yang berisikan fitnah, hoaks membuat masyarakat abai dengan perannya terhadap sesama.

“Ini kan hiburan, opening ceremony hiburan, pertunjukan. Kita ingin memberikan hiburan di opening ceremony, kok ditariknya ke stuntman. Kembali lagi, kalau kita bersatu, rukun, bangsa kita bisa melompat. Melupakan kemiskinan, kesenjangan yang menjadi pekerjaan besar kita semuanya. Karena habis kita urusi medsos yang seperti itu,” kata Jokowi.