Berita  

Ketua Baznas Jateng Sebut Nama Anies saat Bela Ganjar

Baznas Jateng Anies Ganjar

Ngelmu.co – Ketua Baznas Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Darodji, menyebut nama Anies Baswedan saat tengah membela Ganjar Pranowo.

Seperti diketahui, berbagai pihak mengkritik Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, karena menyerahkan bantuan dari Baznas kepada sejumlah kader PDIP di Semarang.

Publik mengaku tidak mempersoalkan jika Baznas membantu pihak yang memenuhi kriteria, termasuk Ketua Ranting PDIP–Desa Kapencar, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo–yakni Sumarwan.

Namun, yang menjadi persoalan adalah pernyataan Ganjar pada twit dan unggahan Instagram yang kemudian dihapus olehnya setelah gaduh.

Pada cuitannya, Ganjar menyatakan, “Menjelang ultah PDI-P ke-50, saya berencana memugar 50 rumah kader yang kondisinya belum layak…”

Nah, warganet yang kontra dengan potret ini mempersoalkan tercantumnya Baznas pada papan simbolis penyerahan bantuan.

Sebab, Ganjar menyatakan bahwa gerakan ini adalah rencananya menjelang ulang tahun PDIP.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Ngelmu.co (@ngelmuco)

Baca Juga:

Namun, Darodji menilai jika kegaduhan terkait bantuan yang disalurkan oleh Ganjar kepada sejumlah kader PDIP adalah upaya pembunuhan karakter.

“Yang ngasih saya? Enggak ribut. Kalau Pak Ganjar? Ribut. Ya, karena framing itu.”

“Kalau bahasa politik, namanya pembunuhan karakter. Jadi ‘kan Pak Ganjar moncer, caranya menjatuhkan itu dicari macam-macam.”

Demikian pernyataan Darodji pada Sabtu, 31 Desember 2022, yang Ngelmu kutip dari CNN Indonesia.

Menurutnya, kegaduhan itu wajar terjadi, lantaran Ganjar merupakan politikus papan atas.

Lalu, Darodji pun menyinggung Gubernur ke-17 DKI Jakarta Anies Baswedan, yang juga mengalami hal serupa dengan Ganjar.

“Siapa pun, termasuk Anies juga, iya ‘kan? Baca enggak itu tentang Anies itu? Itu ‘kan juga dijelek-jelekkan, gitu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Darodji juga mengeklaim, pemberian bantuan oleh Ganjar yang diprotes banyak pihak itu sudah sesuai prosedur.

Berawal dari instansi yang meminta bantuan kepada Baznas, dan telah diverifikasi kepada dinas terkait.

Dalam menyalurkan bantuan, kata Darodji, Baznas tidak memandang identitas penerima, termasuk keanggotaannya dalam partai politik.

Ia menyebut, Baznas menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, tanpa melihat identitas yang melekat pada yang bersangkutan.

“Itu tidak melihat partainya apa, nanti bisa tanya ke Baznas. Bantuan kita, kalau kita mau nyeleksi partai, ya, habis waktu kita. Pokoknya, kita itu yang miskin,” jelas Darodji.

“Yang sudah kita bantu itu sudah puluhan ribu, mungkin 25 ribu itu sudah ada yang kita bantu [perbaikan rumah], enggak pernah kita mikirin partai itu,” sambungnya.

@ngelmuco Warganet ramai-ramai memprotes Gubernur #JawaTengah Ganjar Pranowo. Penyebabnya, karena menjelang hari jadi partainya, yakni #PDIP, Ganjar berencana memugar 50 rumah kader yang kondisinya belum layak. #GanjarPranowo pun mengunggah beberapa gambar, saat ia menyambangi rumah kader pertama yang dimaksud. Warganet gaduh, karena pada papan simbolis penyerahan bantuan, tertera #Baznas. Itulah yang membuat mereka ramai-ramai melayangkan tanya kepada #Ganjar ♬ News, news, seriousness, tension(1077866) – Lyrebirds music

Sekilas mengulas…

Kegaduhan muncul usai Ganjar, membagikan momen saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada kader PDIP di akun media sosialnya.

Dalam unggahan tersebut, Ganjar menyebut bantuan diberikan dalam rangka menyambut HUT ke-50 PDIP.

Namun, seiring kontroversi yang terjadi, unggahan yang dibuat pada 30 Desember 2022 itu sudah tidak ada di akun Ganjar.

Adapun pada tangkapan layar yang telah viral, pada unggahan itu terlihat Ganjar, menyerahkan bantuan secara simbolis.

Dengan papan bertuliskan nominal bantuan Rp20 juta, yang di dalamnya tertulis jika bantuan berasal dari Baznas.

Setelah menjadi polemik, Ganjar menyebut bantuan dana renovasi rumah Rp20 juta kepada beberapa orang kader PDIP di Jateng, dicabut.

Ganjar menyadari bahwa ada banyak pihak yang tidak setuju dengan keterlibatan Baznas.

Status bantuan itu, ujarnya, masih belum dicairkan hingga saat ini. Maka dana itu akan dialihkan untuk membantu warga yang lain.

Sementara Ganjar, mengaku baru mengetahui jika Baznas turut hadir di lokasi bantuan, dan berniat ikut membantu.

Menurutnya, nominal Rp20 juta itu kurang untuk pembangunan, maka Ganjar, mengaku akan menutup kekurangan tersebut dengan memberi bantuan tambahan.

“Saya estimasi pasti kurang, karena untuk pembangunan sampai jadi, butuh sekitar Rp50 juta. Nah, sisanya nanti saya yang menyelesaikan,” sebut Ganjar.

Sebelum menyalurkan bantuan, dana pemberian bantuan itu dinyatakan tidak menyalahi aturan serta ketentuan yang berlaku.

Ganjar mengeklaim, selama ini Pemprov Jateng sudah bekerja sama dengan Baznas, dalam program pengentasan kemiskinan.

Selain itu, Pemprov Jateng juga ikut menghimpun zakat ASN untuk disalurkan ke Baznas.