Berita  

Mualaf atau Bukan, KH Cholil: Membandingkan Seraya Merendahkan adalah Penodaan Agama

Ngelmu.co – Melalui akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis menyampaikan penegasan.

“Sebenarnya, kita tidak perlu menanyakan agamanya apa, mualaf atau tidak,” tuturnya di awal cuitan.

“Selama membandingkan Allah-nya dengan Allah lainnya, seraya merendahkan yang disembah orang lain, menurut keputusan Ijtima’ Ulama MUI 2021, [itu] adalah penodaan agama.”

“Karena sudah dianggap menghina dan melecehkan Tuhan yang disembah,” tegas Kiai Cholil.

Pada cuitan tersebut, ia juga melampirkan dlawabit dan kriteria penodaan agama berdasarkan keputusan Ijtima’ Ulama MUI 2021.

Di mana isinya mencakup pokok pikiran, rekomendasi, serta dasar hukum.

Lebih lanjut, Kiai Cholil memang tidak menyebut nama siapa pun pada twit-nya.

Namun, kasus cuitan Ferdinand Hutahaean yang tengah bergulir saat ini, senada dengan apa yang dibahas oleh Kiai Cholil.

Pada Selasa (4/1/2022) lalu, melalui akun Twitter-nya, @FerdinandHaean3, yang bersangkutan membuat publik marah.

Pasalnya, ia mengetwit:

“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela.”

Ferdinand pun dilaporkan ke polisi atas cuitannya tersebut.

Lalu, di tengah ramainya kritik publik, Ferdinand, mengaku telah menjadi seorang muslim, sejak 2017 lalu.

Baca Juga:

Terlepas dari itu, secara terpisah, PP Muhammadiyah juga menanggapi pengakuan Ferdinand sebagai mualaf.

Pihaknya menilai, apa pun agama Ferdinand, menghina Tuhan tetaplah sikap yang keliru.

“Apa pun agamanya, menghina Tuhan orang lain adalah salah besar.”

Demikian tegas Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad kepada wartawan, Jumat (7/1/2022) kemarin.

“Sikap intoleransi dan radikal seperti itu tidak baik bagi seseorang yang hidup di negara dengan kebinekaan agama, seperti Indonesia.”

Di akhir, Dadang juga mengajak semua pihak untuk saling menghormati.

Oleh karena kasus Ferdinand sudah dilaporkan, maka Dadang menyerahkan hal ini sepenuhnya ke polisi.

“Sebaiknya kita saling menghormati kepercayaan masing-masing,” tutupnya.